Sekitar60% penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan bekerja seagai petani, buruh tani, pekebun, peternak dan nelayan. Rata-rata petani di Indonesia memiliki lahan yang sempit, yakni sekitar 0,3 hektar terutama di Pulau Jawa. kelebihandan kekurangan sistem ekonomi didunia. 1) Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. 2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri. 3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang. 4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat. KelebihanEkonomi Campuran Dengan menggabungkan sistem ekonomi pasar dan komando, sistem ekonomi campuran memiliki beberapa kelebihan. Memungkinkan harga barang ditentukan oleh mekanisme supply dan demand. Selain itu, sumber daya, barang dan jasa dialokasikan ke tempat yang paling membutuhkan. 1 Dikuasai Penuh oleh Negara. Semua Kelebihan dan kekurangan BUMN Persero maupun Perum memang menjadi tanggungan negara. Hal ini karena pemerintah menguasai penuh semua kegiatan BUMN. Mulai dari kegiatan pengerjaan, pengontrolan, hingga pengawasan semua dilakukan oleh pemerintah. mempunyaikelemahan dan kelebihan tersediri. Tujuan yang dimiliki oleh masing- (full utilization), b) perekonomian terdiri dari dua sektor-sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, c) besanya tabungan pertumbuhan ekonomi ebagai landasan dala kemajuan perekonomian nya. b. Kelebihan dan kekurangan dari setiap teori-teori ekonomi mampu daripenerapan kedua sistem ekonomi diatas ternyata masih menimbulkan banyak kekurangan, seperti penyalahgunaan sumber daya karena tidak adanya kendali dari pemerintah, kesenjangan sosial semakin tinggi karena tidak ada pemerataan pendapatan, munculnya persaingan yang tidak sehat, eksploitasi sumber-sumber daya yang berlebihan, dan yang paling . Daftar isiPengertian Perekonomian TertutupJenis Perekonomian TertutupPenyebab Perekonomian TertutupKelebihan Perekonomian TertutupKekurangan Perekonomian TertutupContoh Negara-Negara dengan Perekonomian TertutupPengertian Perekonomian TertutupEkonomi tertutup merupakan sistem ekonomi yang memiliki hubungan terbatas dengan pihak luar negeri. Hampir seluruh negara-negara di dunia memiliki hubungan internasional antar negara dalam berbagai masih dapat dijumpai beberapa negara menerapkan sistem ekonomi tertutup meskipun tidak tertutup secara total karena hanya sektor-sektor tertentu yang dibatasi oleh negara yang menerapkan sistem ekonomi tertutup juga dapat dipahami sebagai suatu sistem yang tidak melibatkan pihak manapun selain produsen dan konsumen. Kegiatan ekonomi yang berlaku hanya terdapat dua pelaku masyarakat luar negeri tidak dilibatkan dalam sistem ekonomi tertutup. Cara sistem ekonomi ini dalam menumbuhkan ekonomi biasanya mengandalkan konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, dna pengeluaran tentang ekonomi tertutup tidak seluas cakupan ekonomi terbuka. Hal tersebut disebabkan pada sistem ini hanya berfokus dalam ruang lingkup suatu negara yang meliputi aspek pendapatan, konsumsi, produksi, dan peran pemerintah dalam suatu dua jenis perekonomian tertutup berikut Ekonomi dua sektorEkonomi dua sektor atau dapat disebut juga dengan sistem ekonomi sederhana. Kegiatan ekonomi tertutup hanya dikendalikan secara langsung melalui dua sektor yakni rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi, tidak sama sekali ada keterlibatan dari pihak diluar dua sektor hubungan ekonomi dua sektor terdapat empat arus yang dibedakan menjadi dua arus uang dan dua arus uang pertama, berupa bunga, sewa, upah, dan lain uang kedua, berupa pembelian barang hasil produksi yang dijual kepada barang pertama, berupa arus faktor barang kedua, berupa hasil produksi yang dijual kepada ekonomi tertutup terdapat persamaan yang dapat ditulis secara matematis berdasarkan pertimangan dari dua sektor tersebut, sebagai = C + S dan S = IKeteranganY PendapatanC KonsumsiS TabunganI InvestasiDari persamaan tersebut maka dapat menentukan besaran konsumsi dan tabungan berdasarkan besaran pendapatan. Ketika pendapatan meningkat maka akan meningkat pula besaran konsumsi dan tabungan. Maka dari itu besaran konsumsi dapat dituliskan persamaan, sebagai = a + bYKeteranganC Konsumsia Jumlah konsumsi yang harus dikeluarkan pada saat pendapatan nolb Tambahan konsumsi ketika memiliki besaran pendapatan tertentu atau Marginal Propensity to Consume MPCY PendapatanSelanjutnya cara menghitung MPC. MPC adalah turunan dari fungsi C terhadap Y atau dihitung dengan,C/Y = MPCC merupakan selisih jumlah konsumsi saat ini dengan jumlah konsumsi sebelumnya. C1-C0Y merupakan selisih jumlah pendapatan saat ini dengan pendapatan sebelumya. Y1-Y02. Ekonomi tiga sektorDalam ekonomi tiga sektor terdapat peran pemerintah dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Peran pemerintah dalam hal ini berada diantara rumah tangga konsumsi dan produksi. Hubungan pemerintah dengan rumah tangga produksi dengan berupa hubungan untuk membayar pajak atas usaha yang dijalankan dan memenuhi segala birokrasi yang ada. Sedangkan, hubungan rumah tangga konsumsi dengan pemerintah berupa hubungan untuk membayar kewajiban atas faktor produksi dan pendapatan. Kewajiban tersebut dapat berupa pajak baik langsung maupun tidak tiga sektor dapat digambarkan secara matematis melalui persamaan = C + I + GKeteranganY PendapatanI InvestasiG Government atau pemerintahPada saat pendapatan nasional meningkat maka peran pemerintah, investasi, dan konsumsi juga meningkat. Dalam memprediksi peningkatan pendapatan nasional dapat diketahui dari dominasi peran investasi, konsumsi, ataupun peran pemerintah yang diterapkan di setiap pemerintah menjadi sektor yang paling banyak pengaruhnya dalam peningkatan pendapatan nasional. Hal ini disebabkan bahwa satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dapat menimbulkan dampak multiplier kepada beberapa sektor di suatu Perekonomian TertutupFaktor utama penyebab terjadinya perekonomian tertutup adalah untuk memenuhi segala kebutuhan melalui produksi dalam negeri. Negara yang menerapkan sistem ekonomi tertutup dapat tumbuh namun tidak secepat negara dengan sistem ekonomi terbuka. Negara yang menerapkan perekonomian tertutup mendorong perekonomian lokal untuk terus tumbuh dengan mengandalkan konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi Perekonomian TertutupBerikut beberapa kelebihan dari perekonomian ada persaingan antara produk dalam negeri dengan produk luar suatu negara menciptakan ekonomi yang lebih mandiri dengan cara menggerakkan perekonomian dalam negeri untuk memenuhi segala kebutuhan dari sumber daya dari risiko nilai tukar dan permasalahan ekonomi global. Perekonomian tertutup tidak memiliki keterkaitan dengan permasalahan perdagangan internasional dan arus modal sehingga tidak berdampak pada resesi ataupun krisis keuangan Perekonomian TertutupBerikut beberapa kekurangan dari perekonomian sumber daya dalam negeri dapat berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan membatasi perkembangan kebutuhan ekonomi hanya berasal dari produksi dalam negeri sehingga variasi produk lebih yang menerapkan sistem perekonomian tertutup akan dikecualikan dari hubungan internasional sebab hubungan tersebut ada untuk kepentingan antar negara yang Negara-Negara dengan Perekonomian TertutupBerikut negara-negara dengan perekonomian tertutup berdasarkan Indeks EFW 2008 *Peringkat/SkorAlgeria 132/5,00Angola 139/3,89Burundi 134/4,91 Guinea-Bissau 135/4,82 Myanmar 140/3,81 Republik Afrika Tengah 136/4,77 Republik Demokratik Kongo 133/4,93 Republik Kongo 137/4,75 Venezuela 138/4,33 Zimbabwe 141/3,57 Sektor PublikA. Pengertian Sektor PublikPublik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah orang banyak umum. Sektor publik adalah sektor ekonomi yang menyediakan berbagai layanan pemerintah kepada masyarakat. Sektor publik terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi milik mereka. Kesejahteraan adalah tujuan utama sektor ini, bukan laba. Komposisi sektor publik berbeda antarnegara, tetapi umumnya mencakup bidang militer, kepolisian, transportasi umum, pendidikan, dan kesehatan. Sektor publik umumnya mencakup lembaga pemerintah dan badan usaha milik negara BUMN. Berikut beberapa pengertian sektor publik menurut para ahli di antaranya,1. Mardiasmo, sektor publik sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik atau masyarakat. 2. Indra Bastian, sektor publik adalah bidang yang membicarakan metode manajemen negara, sedangkan dalam arti sempit sektor publik diartikan sebagai pungutan oleh Peran Sektor PublikSektor publik menyediakan barang dan layanan publik penting di antaranya,1. Pertahanan2. Transportasi publik3. Kesehatan4. Pendidikan5. Perumahan6. Infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, air, dan listrikSektor swasta biasanya enggan menyediakan barang-barang tersebut karena tidak menguntungkan. Alasan lainnya adalah karena pembatasan Jenis Sektor PublikJenis organisasi di sektor publik cukup bervariasi antar negara. 1. Administrasi langsung, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah dan federal2. Badan usaha milik pemerintah pusat atau daerah, organisasi ini menyediakan layanan publik dengan otonomi manajemen yang lebih besar. Contohnya perusahaan listrik dan air. 3. Kerja sama publik-swasta, organisasi ini menggabungkan partisipasi dua sektor. Mereka terlibat dalam sejumlah penyediaan barang dan jasa penting seperti Kelebihan dan Kekurangan Sektor PublikDalam ekonomi campuran, sektor swasta dan publik sama-sama berkontribusi terhadap alokasi sumber daya. Masing-masing memiliki peran, kelebihan dan Kelebihan Sektor Publika. Menyediakan barang publik yang esensial, karena tidak berorientasi pada laba, pemerintah menyediakannya dengan harga pantas, biasanya dengan Peran dalam menjaga stabilitas perekonomian, administrasi pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan penting untuk mendukung perekonomian. Itu bisa dalam bentuk kebijakan moneter, fiskal dan kebijakan sisi Memastikan persaingan yang adil dan proteksi konsumen, pemerintah mengeluarkan sejumlah aturan seperti undang-undang anti monopoli dan perlindungan untuk memastikan persaingan yang adil dan tidak merugikan konsumen. 2. Kekurangan Sektor Publika. Cenderung kurang efisien, tidak adanya persaingan membuat penyediaan barang publik sering tidak efisien dan berkualitas Campur tangan politik dalam bisnis swasta, pemerintah sering mengeluarkan aturan yang memihak ke badan usaha milik negara dan anak usahanya. c. Birokrasi yang berbelit-belit, birokrasi yang rumit membuat sejumlah proses perizinan lamban. Itu sering menyulitkan bisnis, misalnya untuk berinvestasi. Dari berbagai sumberDownload Aletheia Rabbani من لم يذق مر التعلم ساعة, تجرع ذل الجهل طول حياته “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i Deskripsi Singkat Bab 12 ini akan menjelaskan tentang inflasi dan pengangguran. Uraian dimulai dari penjelasan tentang inflasi, meliputi pengertian, jenis-jenis, dan penyebabnya. Di sub bagian ini juga akan dijelaskan bagaimana dampak inflasi secara umum terhadap perekonomian. Uraian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pengangguran yang meliputi pengertian, jenis-jenis, penyebab dan dampak pengangguran terhadap perekonomian. Terakhir, uraian ditekankan pada hubungan antara inflasi dan pengangguran. Kegiatan Belajar-Mengajar Dosen menjelaskan pokok, sub pokok bahasan dan TIK pertemuan Dosen menjelaskan materi dengan tetap memberi keleluasan kepada mahasiswa bertanya/menyanggah. Pertanyaan-pertanyaan dalam slide harus dijawab mahasiswa melalui diskusi kelompok kecil di kelas Di akhir perkuliahan mahasiswa diberi tugas/latihan. Dengan membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat menjelaskan Apa, mengapa dan bagaimana Inflasi Apa, mengapa dan bagaimana pengangguran Apa hubungan inflasi dan pengangguran dalam perekonomian INFLASI Pengertian Inflasi Beberapa pakar memberikan pengertian mengenai inflasi. Nopirin mendefinisikan inflasi sebagai proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama peride tertentu. Sementara Samuelson dan Nordhaus menyatakan inflasi sebagai kenaikan harga secara umum. Sehingga tingkat inflasi tahun ke-t It sama dengan tingkat harga tahun ke-t Pt dikurangi dengan tingkat harga tahun sebelumnya Pt-1, atau It = Pt – Pt-1 Umumnya, inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Dari definisi di atas maka dapat dikatakan bisa terjadi inflasi harus ada 3 komponen yaitu, 1 Kenaikan Harga yang berarti harga saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya, 2 kenaikan harga barang tersebut bersifat umum, artinya, bahwa semua harga mengalami kenaikan, dan 3 kenaikan harga berlangsung terus menerus tidak terjadi sesaat, misalnya saja dalam periode minimal satu bulan. Jadi, jika kenaikan harga hanya terjadi pada satu atau dua jenis barang saja tidak bersifat umum, atau kenaikan harga hanya terjadi sesaat, maka kondisi tersebut belum cukup dikatakan telah terjadi inflasi. Kenaikan harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen yang gagal misalnya, tidak termasuk inflasi. Inflasi dapat juga dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga makin turun nilai uang. Metode Pengukuran Inflasi Tingkat inflasi biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi nilainya, makin tinggi kenaikan harga-harga barang secara umum. Jika kita pernah mendengar berita di TV bahwa tingkat inflasi mencapai angka dua digit, itu berarti tingkat inflasi sudah mencapai angka 10 % ke atas. Umumnya kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat digunakan untuk mengukur laju inflasi Nopirin,198725 antara lain Consumer Price Index CPI atau Cost Living Index. Indeks ini paling banyak digunakan dalam menghitung tingkat inflasi. Sesuai dengan namanya, indeks ini digunakan untuk mengukur berapa besar biaya atau pengeluaran rumah tangga konsumen dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan kebutuhan hidupnya cost living. Satu paket barang yang mewakili pola pengeluaran konsumen/rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dipilih untuk selanjutnya dihitung seberapa besar biaya yang diperlukan untuk membeli barang/jasa tersebut. Ada dua penghitungan. Pertama, biaya-biaya tersebut diukur dengan harga pada saat penghitungan dilakukan harga berlaku. Kedua biaya dihitung berdasarkan harga barang pada tahun dasar tertentu. Perbandingan kedua biaya inilah yang disebut dengan CPI. Produsen Price Index PPI dikenal dengan Whosale Price Index. Index ini lebih menitikberatkan pada perbandingan biaya yang dikeluarkan oleh produsen – dalam hal ini perdagangan besar – seperti harga bahan mentah raw material, bahan baku atau barang setengah jadi. Seperti CPI, biaya yang dikeluarkan produsen untuk sepaket barang mentah/faktor produksi dihitung, baik berdasarkan harga berlaku tahun berjalan maupun tahun dasar. Perbandingan kedua biaya inilah yang disebut dengan PPI. GNP Deflator, yaitu jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI dan PPI. Indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks diatas. GNP Deflator didefinisikan sebagai perbandingan GNP Nominal GNP yang dihitung berdasarkan harga berlaku dengan GNP Riil-nya GNP yang dihitung berdasarkan harga kontans tahun tertentu. GNP Deflator memiliki kelebihan, yaitu bahwa indeks ini bukan hanya memperhitungkan harga barang konsumen atau pun produsen, tetapi juga harga barang kapital dan barang ekspor. Jenis-jenis Inflasi Jenis inflasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu menurut sifatnya dan berdasarkan penyebabnya. Jenis inflasi menurut sifatnya dibagi menjadi 3, yaitu Inflasi Merayap Creeping Inflation Creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang rendah kurang dari 10% per tahun. Kenaikkan harga berjalan sangat lambat dengan persentase yng kecil serta dalam jangka yang relatif lama. Inflasi Menengah Galloping Inflation Galloping inflation ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar biasanya double digit atau triple digit dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga-harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya. Efek terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi yang merayap. Inflasi Tinggi Hyper Inflation Hyper inflation merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali lipat. Masyarakat tidak lagi mau menyimpan uang, nilai uang merosot sangat tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja misalnya ditimbulkan oleh adanya perang yang dibelanjai atau ditutup dengan mencetak uang. Sementara itu, berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu Demand Pull Inflation Inflasi karena tarikan permintaan Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total agregate demand, sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh full employment atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir mendekati kesempatan kerja penuh, kenaikan permintaan total selain menaikkan harga dapat juga menaikkan produksi tetapi jika keadaan full employment kenaikan permintaan selanjutnya akan menaikkan harga barang saja. Cost Push Inflation Inflasi karena dorongan biaya produksi Cost-push inflation biasanya ditandai dengan kenaikkan harga serta turunnya produksi. Inflasi ini biasanya dibarengi resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total aggregate supply sebagai akibat kenaikkan biaya produksi yang dapat timbul karena beberapa faktor yaitu Perjuangan serikat buruh yang berhasil untuk menuntut kenaikkan upah Industri monopolis managernya dapat menentukan Kenaikkan harga bahan baku industri Kenaikan biaya produksi akan menaikkan harga dan turunnya produksi. Kalau proses ini berjalan terus maka timbullah cost-push inflation. Penyebab inflasi pun dapat diidentifikasi dari lokasi’ barang/jasa yang mengalami kenaikan harga. Jika tingkat inflasi yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga barang secara umum di dalam negeri, maka disebut domestic inflation. Sebaliknya, Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang import secara umum, maka disebut Imported Inflation. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi Samuelson dan Nordhaus menyebutkan bahwa ada 2 faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi, yaitu tarikan permintaan demand pull dan dorongan peningakatan harga cost push. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jika permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, maka sesuai hukum ekonomi, maka kondisi ini akan menarik harga ke atas sehingga tercapai keseimbangan baru pada tingkat penawaran dan permintaan agregat. Inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan agregat ini yang disebut dengan demand pull inflation. Sementara itu, jika pada kondisi perekonomian di mana ada peningkatan biaya, khususnya saat periode pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif, maka ini pun akan mendorong kenaikan harga-harga barang/jasa secara umum. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya produksi inilah yang dikenal dengan cost push inflation. Seperti telah disinggung sebelumnya, penyebab inflasi pun dapat diidentifikasi dari lokasi’ barang/jasa yang mengalami kenaikan harga. Jika tingkat inflasi yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga barang secara umum di dalam negeri, maka disebut domestic inflation. Sebaliknya, Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang import secara umum, maka disebut Imported Inflation. Kejadian inflasi di negara-negara di dunia, khususnya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor ekonomi maupun non ekonomi. Faktor-faktor tersebut antara lain – Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa * Kenaikan harga migas di luar negeri * Meningkatnya bantuan luar negeri * Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang * Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok * Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel – Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini * Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan * Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak * Pencabutan program subsidi BBM * Kenaikan harga BBM yang mencolok * Kenaikan tarif listrik – Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain * Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi * Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis * Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja * Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional – Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya * Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya. * Pemberian bonus prestasi perusahaan * Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu. Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content. Dua faktor dapat berpengaruh atas kenaikkan harga di dalam negeri. Jika terjadi kelangkaan pasokan akibat gangguan logistik atau perubahan permintaaan dunia atas bahan baku tersebut di dunia. Jika terjadi penurunan nilai rupiah kita terhadap mata uang asing utama seperti dollar Amerika Serikat. Saat ini inflasi di negara kita lebih banyak dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak bumi di pasar internasional, yang dapat mendorong lebih lanjut biaya pengadaan sumber energi listrik dan bahan bakar untuk sebagian besar pabrik-pabrik pengolahan. Dimasa depan ancaman lonjakan harga minyak bumi masih akan mengancam inflasi di negara kita. Potensi kelangkaan bahan baku batubara dan gas akan juga terjadi dan mengakibat kan kenaikkan biaya energi. Disamping itu ancaman jangka menengah atas kemungkinan terjadinya inflasi di beberapa daerah di Indonesia adalah akibat adanya kelangkaan bahan makanan pokok masyarakat yang timbul akibat paceklik, hama penyakit, dan penurunan produktivitas padi, kedelai dan kacang-kacangan. Memang inflasi pada tingkat yang rendah merupakan perangsang bagi produsen untuk menambah kapasitas produksinya; tetapi jika terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif atas meningkatnya ketidakpastian dan penurunan daya beli konsumen, sekaligus potensi penjualan perusahaan. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Tingkat inflasi merupakan variabel ekonomi makro paling penting dan paling ditakuti oleh para pelaku ekonomi termasuk Pemerintah, karena dapat membawa pengaruh buruk pada struktur biaya produksi dan tingkat kesejahteraan. Bahkan satu rezim kabinet pemerintahan dapat jatuh hanya karena tidak dapat menekan dan mengendalikan lonjakan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang naik berpuluh kali lipat, seperti yang dialami oleh pemerintahan rezim Soekarno dan rezim Marcos, menjadi bukti nyata dari rawannya dampak negatif yang harus ditanggung para pengusaha dan masyarakat. Bagaimana pun inflasi adalah kejadian ekonomi yang sudah dianggap lumrah dan tidak selamanya berdampak negatif. Secara ringkas, berikut ini adalah dampak negatif dan positif inflasi Dampak negatif Dampak negative inflasi umumnya terjadi saat inflasi disebabkan oleh cost push inflation. Saat terjadi kenaikan harga-harga faktor produksi input dari perekonomian, maka Harga barang-barang dan jasa yang dihasilkan output juga akan naik. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang. Menimbulkan tindakan spekulasi. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar. Kesadaran menabung masyarakat berkurang. Dampak positif Dampak positif inflasi biasanya terjadi jika jenis inflasi yang terjadi adalah demand pull inflation. Saat permintaan agregat meningkat, maka Peredaran / perputaran barang lebih cepat. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi pengusaha yang untung memperbesar usahanya melalui investasi. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil. Dengan dampak negative dan positif di atas, maka saat terjadi inflasi akan ada pihak-pihak yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan adalah Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar. Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar. Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka. Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan. Sementara itu, pihak-pihak yang dirugikan antara lain Para konsumen, karena harus membayar lebih mahal, sehingga barang yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi. Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa, mengakibatkan jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga pendapatan riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit diharapkan. Para pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan. Para pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan menjadi lebih kecil sebagai akibat terjadinya inflasi. Misalnya, sebelum inflasi, pinjaman Rp = 25 gram emas, sesudah inflasi = 20 gram emas. Para penabung, karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. Di samping itu akibat naiknya harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi. Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi. PENGANGGURAN Pengertian Pengangguran Pengangguran adalah orang yang mencari kerja tetapi belum atau tidak mendapat pekerjaan. Atau dapat juga dikatakan orang yang sudah dalam usia kerja usia 15-64 tahun dan masuk dalam angkatan kerja tetapi belum bekerja. Atau, penduduk usia kerja yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan, yang sudah pernah bekerja karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha memperoleh pekerjaan, yang dibebastugaskan baik akan dipanggil kembali atau tidak tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, kita harus memahami pengelompokan penduduk berdasarkan kelompok umur dan status pekerjaan seperti terlihat dalam bagan berikut ini Gambar Bagan Penduduk dan Tenaga Kerja Dari bagan di atas dapat dibuat definisi beberapa konsep ketenagakerjaan Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja 15-64 tahun yang bekerja atau menganggur Bukan Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang sedang sekolah, mengurus rumahtangga, atau tidak produktif secara ekonomi, karena cacat misalnya. Definisi umum “bekerja” employed adalah penduduk usia kerja yang bekerja setidaknya 1 jam selama seminggu sebelum survei dilaksanakan. Definisi ini bisa saja berbeda, tergantung dari jenis survei atau penyelenggaranya. Sejauh ini Badan Pusat Statistik masih menggunakan definisi tersebut. Penduduk yang punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja karena sedang sakit, menunggu panen atau cuti disebut bekerja. Bekerja penuh adalah orang yang bekerja biasanya berdasarkan jam kerja per minggu, yaitu minimal 35 atau 40 jam per minggu Setengah pengangguran adalah orang yang bekerja dengan jam kerja di bawah bekerja penuh. Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, baik yang terpaksa’ karena memang belum ada pekerjaan yang dipegang maupun sukarela’, yaitu yang secara sengaja menganggur karena misalnya mencari yang lebih baik padahal ada pekerjaan untuknya. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja. Tingkat Pengangguran = Jumlah yang menganggur / Jumlah Angkatan Kerja x 100% Jenis-jenis Pengangguran Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis Pengangguran Friksional Pengangguran yang bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan waktu, letak geografis, informasi antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. mendefinisikan ini sebagai pengangguran yang muncul karena adanya senjang waktu bagi pekerja untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan selera dan kemampuan mereka. Atau pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut. Pengangguran Struktural Pengangguran yang sifatnya mendasar, dimana pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Pengangguran ini umumnya disebabkan oleh ketidakcocokan antara struktur para pencari kerja sehubungan dengan keterampilan, bidang keahlian, maupun daerah lokasinya dengan struktur permintaan tenaga kerja yang belum terisi. Atau pengangguran yang muncul karena jumlah pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja tidak cukup untuk menyediakan pekerjaan bagi siapapun yang menginginkannya. Pengangguran Musiman Pengangguran yang berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekoniomi jangka pendek terutama di sektor pertanian. Pengangguran Siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Pengangguran konjungtur Pengangguran yang disebabkan oleh kelesuan/kemunduran kegiatan ekonomi. Kemerosotan kegiatan ekonomi ini disebabkan oleh penurunan dalam pengeluaran atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut. Kelesuan ini disebabkan oleh faktor dalam negeri berupa mayarakat mengurangi tingkat pengeluarannya atau perusahaan swasta mengurangi investasinya, dan faktor luar negeri berupa penurunan ekspor atau impor yang semakin besar Seperti telah disinggung dalam definisinya di atas, pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela voluntary unemployment dan dukalara/terpaksa involuntary unemployment. Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran dukalara/terpaksa adalah pengangguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja. Jenis pengangguran lainnya adalah berdasarkan jumlah jam kerja penduduk tersebut bekerja. Di sini, ada dua jenis pengangguran, yaitu pengangguran penuh dan setengah pengangguran. Pengangguranpenuh berarti penduduk/orang tersebut belum mendapatkan/sedang mencari pekerjaan sama dengan definisi pengangguran secara harfiah. Sementara itu, setengah pengangguran adalah penduduk/orang yang sebenarnya bekerja namun jam kerjanya tidak seperti orang bekerja penuh. Biasanya, dikatakan setengah pengangguran jika jam kerja <35 jam/minggu. Faktor-faktor Penyebab Pengangguran Dari jenis-jenis pengangguran di atas, kita dapat merumuskan faktor-faktor penyebab pengangguran. Walaupun demikian, secara umum ada dua 2 faktor utama penyebab pengangguran, yaitu faktor Pribadi dan faktor sosial ekonomi. Faktor Pribadi Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya sebagai berikut Faktor kemalasan Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian. Faktor cacat /uzur Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan Dampak dari rendahnya pendidikan tenaga kerja adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek. Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan Saat jumlah pencari kerja penawaran tenaga kerja melebihi lapangan pekerjaan yang tersedia permintaan tenaga kerja maka akan ada pengangguran. Jumlah pengangguran sejumlah mereka yang tidak tertampung dalam pasar tenaga kerja. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru. Misalnya, kenaikan BBM telah menambah pengangguran. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan mematikan lapangan kerja yang sudah ada. Pencemaran telah mengakibatkan penghasilan tambak/lahanpertanian yang menurun, tanah menjadi tidak subur, dan seterusnya. Akibatnya, rakyat sekitar daerah industri tersebut menjadi orang-orang miskin dan penganggguran. Pengembangan sektor ekonomi non-real Dalam sistem ekonomi kapitalis muncul transaksi yang menjadikan uang sebagai komoditas yang di sebut sektor non-real, seperti bursa efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun asuransi. Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor real. Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada sektor real ini mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran. Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Dalam tulisan lain, disebutkan pula faktor lain penyebab seseorang tidak mendapat pekerjaan, seperti kurangnya informasi, tidak adanya sistem penerimaan public, dan sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan. Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan. Selain itu faktor penerimaan yang bisa disebut “diam-diam” juga sangat berpengaruh, dimana sekarang banyak perusahaan yang mengutamakan standar universitas lembaga daripada standar keahlian masing-masing pelamar kerja. Ada juga pengaruh sulitnya membedakan antara kuliah dengan kerja, ini disebakan pengalaman seorang tenaga kerja yang masih belum terasah, maka diperlukan sistem perkuliahan yang bisa mendukung keahlian seseorang dan dapat langsung diterapkan didunia kerja, tapi lagi-lagi pengaruh nama universitas besar tetap tidak dapat di kesampingkan. Dalam beberapa literature ekonomi, secara teoritis lihat jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya di bagian sebleumnya, pengangguran dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya Perubahan struktural. Seperti disebutkan Reynolds, Masters dan Moser jenis pengangguran ini terjadi karena mismatch tak sepadan/ketidakcocokan antara kualifikasi pekerja yang membutuhkan pekerjaan dengan persyaratan yang diinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena adanya perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi dapat diamati dari dominasi kontribusi sektoral terhadap produksi nasional regional. Bila sektor industri memberikan kontribusi paling besar terhadap PDB dibanding dengan sektor lainnya, maka struktur perekonomian tersebut adalah industri, atau sebaliknya. Katakanlah dalam suatu negara atau daerah terjadi pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke industri. Dampak selanjutnya, adalah dibutuhkannya kualifikasi tenaga kerja yang cocok di sektor industri. Ketika persyaratan ini tidak terpenuhi mismatch, maka tenaga kerja yang ada menjadi tidak terpakai, kecuali terjadi penyesuaian kualifikasi seperti yang dibutuhkan. Pengaruh musim. Perubahan musim terjadi bukan hanya di sektor pertanian saja, tetapi sering pula terjadi pada sektor lain. Pada musim liburan dan tahun baru, misalnya, suasana sektor jasa transportasi dan pariwisata menjadi sangat sibuk full employed dibanding dengan hari-hari biasa. Demikian pula pada saat menjelang, sedang dan setelah bulan Suci Ramadhan, nampak permintaan terhadap barang dan jasa meningkat demand for good yang selanjutnya akan membawa dampak otomatis terhadap permintaan tenaga kerja derived demand di sektor yang bersangkutan. Adanya hambatan ketidaklancaran bertemunya pencari kerja dan lowongan kerja pengangguran friksional. Jenis pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis misalnya waktu dan tempat. Sering terjadi pencari kerja tidak memiliki informasi yang lengkap tentang lowongan kerja yang ada. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk memenuhi lowongan kerja tersebut. Mungkin juga karena situasi kerja tempat yang ditempati tidak cocok dengan harapan si pencari kerja, sehingga membuat pudarnya semangat kerja. Pilihannya adalah lebih baik tidak bekerja, karena lingkungan kerja tidak kondusif lagi. Pengangguran jenis ini bisa juga terjadi karena perkembangan dinamika ekonomi yang terus-menerus berubah, sehingga membawa dampak terhadap permintaan tenaga kerja yang dinamis pula. Artinya pada situasi demikian sangat dibutuhkan tenaga kerja yang mampu mengikuti perubahan jaman dengan cepat serta mampu melakukan adaptasi keahlian terhadap tuntutan lingkungan eksternal yang dinamis tersebut. Bila situasi ini tidak bisa diikutinya, maka ia akan kehilangan kesempatan kerja. Rendahnya aliran investasi. Investasi merupakan komponen aggregate demand yang mempunyai daya ungkit terhadap perluasan kesempatan kerja. Melalui mekanisme efek multiplier, perubahan investasi membawa dampak terhadap kenaikan output pendapatan. Terdapat beberapa besaran pengeluran otonom, seperti halnya investasi yang mempunyai dampak terhadap meningkatnya output yaitu pengeluaran konsumsi otonom, investasi otonom, pengeluaran pemerintah dan ekspor. Secara otomatis meningkatnya output akan membutuhkan sumberdaya untuk proses produksi modal, tenaga kerja dan input lainnya. Dengan demikian permintaan tenaga kerja akan meningkat ketika terjadi peningkatan dalam pengeluaran otonom tadi. Hubungan antara kenaikan output dengan permintaan tenaga kerja penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan dengan konsep elastisitas penyerapan tenaga kerja. Elastisitas penyerapan tenaga kerja mencerminkan persentase perubahan tenaga kerja yang terserap sebagai akibat perubahan laju pertumbuhan ekonomi. Bila koefisien Eks semakin besar misalnya lebih besar dari satu atau elastis, ini berarti persentase kenaikan tenaga kerja yang terserap adalah lebih besar dibanding dengan laju pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Kondisi inilah yang sangat diharapkan, karena pola hubungan sedemikian mencerminkan kegiatan ekonomi yang pada karya labor intensive. Artinya perubahan kesempatan kerja sangat peka sensitif terhadap perubahan laju pertumbuhan ekonomi economic growth rate. Rendahnya tingkat keakhlian. Keahlian dan produktifitas sangat berkaitan erat. Orang yang memiliki keahlian akan memiliki produktifitas tinggi, karena ia mampu memanfaatkan potensi dirinya pada kegiatan ekonomi produktif. Untuk meningkatkan keahlian dapat dilakukan berbagai cara, diantaranya adalah melalui pendidikan dan latihan, magang, pendidikan formal, membangkitkan kecerdasan tenaga kerja lewat pembinaan motivasi kerja dan corporate learning percepatan belajar perusahaan. Diskriminasi tidak hanya terjadi pada warna kulit saja race discrimination, tetapi bisa terjadi pula pada aspek lain, misalnya pada sektor pendidikan, ekonomi, hukum, Agama dan lainnya. Misalnya, ketika perlakukan diskriminatif terjadi di bidang ekonomi, maka kemungkinan dampak yang akan dirasakan adalah hilangnya kesempatan berusaha dan kesulitan akses pada sumber-sumber pertumbuhan ekonomi modal, alam dan informasi, dll. Situasi inilah yang pada gilirannya akan menghambat pada penciptaan lapangan kerja itu sendiri. Jadi beban ketenagakerjaan akan berat sekali ketika perlakukan disriminatif di bidang ekonomi masih ada. Demikian juga bila akses pendidikan dan pengembangan SDM tidak diberikan seluas-luasnya kepada publik, dampak selanjutnya adalah terpuruknya kualitas SDM, dan dalam jangka panjang kesempatan akan sulit diraih oleh tenaga kerja. Laju pertumbuhan penduduk. Hal-hal yang tidak diinginkan dari persoalan kependudukan diantaranya adalah apabila pertumbuhan penduduk bersamaan dengan munculnya karakteristik sebagai berikut tidak diimbangi dengan sarana dan prasaranan pendidikan yang memadai rendahnya anggaran pendidikan rendahnya tingkat kesehatan tidak seimbang dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja rendahnya pembentukan modal rendahnya kualitas tenaga kependidikan rendahnya balas jasa di sektor pendidikan gaji, honor, jasa riset dsb rendahnya daya beli masyarakat minimnya sumberdaya ekonomi yang bisa dieksploitasi masih rendahnya pemahaman tentang arti penting pendidikan rendahnya fasilitas dan kualitas kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Aggregate demand unemployment. Pengangguran ini muncul karena rendahnya permintaan output ekonomi, sehingga selanjutnya berdampak pada rendahnya permintaan tenaga kerja low derived demand. Sebaliknya, bila permintaan output tinggi high aggregate demand, bukan hanya akan menghilangkan pengangguran jenis ini, tetapi malah akan tercipta lebih banyak lagi kesempatan kerja, bahkan situasi ini dapat mengurangi pengangguran struktural dan friksional yang terjadi sebelumnya. Seiring perubahan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang semakin cepat, penyebab pengangguran dapat saja berubah. Peserta mata kuliah dibebaskan mencari/mengidentifikasi penyebab pengangguran yang ditemui di sekelilingnya dan/atau mengkritisi berbagai penyebab yang telah diuraikan di atas. Dampak Pengangguran Tingkat pengangguran, khususnya yang tinggi, dapat berdampak terhadap masalah perekonomian maupun sosial. Dampak ekonomi yang tampak adalah “sumberdaya yang tidak terpakai”. Sementara itu, dampak sosialnya antara lain pada diri/pribadi penganggur tersebut maupun lingkungannya. Secara psikologis, menganggur menjadi salah satu sebagai penyebab depresi bagi sekelompok orang. Jika tidak bisa mengatasinya, bukan tidak mungkin seseorang yang depresi akan mengalami gangguan jiwa, bunuh diri atau sejenisnya. Bagi lingkungan, tingginya tingkat pengangguran dapat memunculkan masalah-masalah sosial seperti kriminalitas, perkelahian, dll. Peserta mata kuliah dapat melihat dampak ini, baik secara langsung di sekitarnya atau melalui media. Dari sisi ekonomi, seorang ahli ekonomi, yaitu Okun bahkan mengeluarkan pernyataan tentang hubungan antara pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi, yang dikenal dengan Hukum Okun Okun’s Law. Okun’s Law memberikan gambaran keterkaitan/link antara pasar output dgn pasar tenaga kerja dan hubungan antara pergerakan jangka pendek GDP dan perubahan tingkat pengangguran. Hukum Okun berbunyi bahwa setiap terjadi penurunan 2% GDP terhadap GDP Potential, Tingkat Unemployment naik 1 % , demikian juga sebaliknya lihat ilustrasi gambar di bawah ini. Gambar Ilustrasi Hukum Okun HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN Ada hubungan antara inflasi dan pengangguran. Melalui penelitiannya, Profesor Philip 1958 menggambarkan hubungan keduanya melalui sebuah kurva yang disebut Kurva Philip lihat Gambar Dalam kurva tersebut digambarkan bahwa hubungan antara inflasi dan pengangguran adalah negatif dan non linier. Saat ada kenaikan tingkat upah inflasi tingkat upah/wage inflation maka akan ada penurunan pengangguran Unemployment. Pada gambar, saat tingkat upah sebesar w3, maka pengangguran sebesar C. Saat tingkat upah naik inflasi menjadi w2, maka pengangguran turun menjadi B, dan saat tingkat upah kembali naik menjadi w1, maka pengangguran pun semakin rendah, menjadi A. Dalam kondisi kurva Philips ini, inflasi upah tenaga kerja berdampak positif, yaitu menurunnya pengangguran. Peserta mata kuliah dapat mengkritisi hasil penelitian Profesor Philips ini dengan membandingkannya dengan kondisi aktual di sekitar. Peserta mata kuliah dapat mencari jawaban dari pertanyaan “apakah kurva Philips masih sesuai dengan kondisi saat ini?” Upah w1 A w2 B w3 C Pengangguran Gambar Kurva Philips LATIHAN DAN/ATAU TUGAS Pelajari kembali berbagai penyebab inflasi di bagian Pilihlah salah satu penyebab, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah penyebab itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Pelajari juga berbagai dampak inflasi di bagian Pilihlah salah satu dampak, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah dampak itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Kritisilah definisi pengangguran versi Badan Pusat Statistik, apakah definisi tersebut relevan? Apa kelebihan dan kekurangannya? Jelaskan jawaban Anda! Seiring perubahan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang semakin cepat, penyebab pengangguran dapat saja berubah. Temukan sekelompok pengangguran di sekitar Anda dan identifikasilah apa penyebab pengangguran tersebut!. Pelajari kembali berbagai penyebab pengangguran di bagian Pilihlah salah satu penyebab, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah penyebab itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Pelajari juga berbagai dampak pengangguran di bagian Pilihlah salah satu dampak, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah dampak itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Bandingkan hasil penelitian Profesor Philips ini dengan kondisi aktual di sekitar Anda. Apakah kurva Philips masih sesuai dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Pengertian Perekonomian Dua SektorPerekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi dua pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Perekonomian dua sektor ini dipandang sebagai aktivitas ekonomi yang paling sederhana. Perekonomian dua sektor diasumsikan tidak ada keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi. Interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian dua sektor hanya dari sektor perusahaan dan rumah tangga. Pembahasan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian dua sektor dapat dibedakan dalam 2 corak kegiatan ekonomi yaitu melihat interaksi pelaku ekonomi dua sektor dalam kondisi perekonomian subsistem, dan melihat interaksi pelaku ekonomi dua sektor dalam kondisi perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian ini, membawa sedikit perbedaan interaksi dalam perekonomian 2 sektor Interaksi Perekonomian Dua SektorKegiatan ekonomi dua sektor memiliki beberapa alur interaksi dalam menjalankan perekonomiannya di antaranya,1. Arus faktor produksi. Rumah tangga menjual faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan kepada perusahaan. penjualan faktor produksi tersebut bertujuan agar rumah tangga memperoleh pendapatan atau Arus uang-pendapatan. Rumah tangga konsumen akan mendapat imbalan atas penjualan faktor produksi kepada perusahaan. Balas jasa tersebut berupa sewa untuk lahan, upah atau gaji untuk tenaga kerja, bunga untuk modal, dan laba untuk Arus uang-belanja. Peran yang dilakukan oleh rumah tangga dalam arus uang-belanja dengan menggunakan pendapatan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga Arus barang dan jasa. Dalam alur arus barang dan jasa ini maka peran dari rumah tangga produsen adalah dengan menyerahkan barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga Perekonomian Dua SektorHubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian subsistenHubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian dianggap model interaksi perekonomian paling sederhana. Dalam perekonomian 2 sektor sendiri terdapat bentuk yang dianggap paling sederhana di antara interaksi 2 pelaku ekonomi tersebut. Corak kegiatan ekonomi tersebut disebut sebagai subsisten. Pada hubungan pelaku ekonomi dua sektor, corak kegiatan ekonomi subsisten dilakukan dengan cara barter. Corak perekonomian subsisten menggunakan metode perdagangan dengan barter pertukaran barang. Barter berarti perdagangan bersifat terbatas dan tidak menggunakan uang sebagai alat 2 sektor dengan corak subsisten memiliki karakteristik sederhana. Penerimaan yang rumah tangga peroleh hanya dipergunakan untuk konsumsi saja. Tidak ada aktivitas menabung dalam rumah tangga. Begitu pula dengan pula perusahaan tidak memiliki aktivitas penanaman modal. Dengan demikian, keseluruhan nilai dari apa yang dihasilkan oleh perusahaan akan sama dengan keseluruhan pengeluaran rumah keseluruhan produksi oleh perusahaan akan sama dengan nilai keseluruhan konsumsi rumah tangga. Produksi yang dilakukan oleh perusahaan akan menggunakan faktor produksi yang disediakan oleh sektor rumah tangga. Dengan faktor produksi ini perusahaan dapat menghasilkan output barang atau jasa. Karena sektor rumah tangga telah mau memberikan faktor produksinya kepada perusahaan sehingga berhak mendapatkan balas jasa. Perusahaan akan memberikan balas jasa berupa gaji/upah, bunga, sewa, dan keuntungan. Balas jasa dari perusahaan ini menjadi pendapatan bagi rumah tangga. Pendapatan ini semuanya dipergunakan untuk konsumsi hasil produksi perusahaan. Siklus aliran pendapatan pada perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten akan berlangsung demikian. Bila produksi dari perusahaan mengalami kenaikan, maka konsumsi rumah tangga juga akan meningkat. Produksi meningkat akan menyebabkan pendapatan yang diterima rumah tangga akan meningkat juga. Karena faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi berasal dari sektor rumah tangga. Kenaikan pendapatan rumah tangga ini akan sama besar dengan kenaikan produksi. Karena sektor rumah tangga tidak melakukan penabungan, maka konsumsi rumah tangga akan meningkat sesuai kenaikan pendapatan. Dan itu semua dipergunakan untuk konsumsi hasil produksi. Sehingga jumlah yang diproduksi perusahaan akan sama dengan jumlah konsumsi rumah tangga. Interaksi pelaku ekonomi dua sektor pada perekonomian modernSektor rumah tangga berperan sebagai penyedia faktor produksi. Faktor produksi ini diperlukan oleh sektor perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi yang dapat disediakan oleh rumah tangga dapat berupa tenaga kerja, modal atau pinjaman dana, penyedia persewaan baik gedung, dan lain-lain dan kewirausahaan. Sebagai balas jasa atas penyediaan faktor produksi tersebut, sektor perusahaan harus “membayar” pada sektor rumah tangga seperti dalam bentuk gaji/upah, sewa, bunga dan jenis faktor produksi memiliki balas jasa tertentu pula. Misalnya rumah tangga menyediakan faktor produksi berupa tenaga kerja maka balas jasa yang diberikan oleh perusahaan yaitu berupa gaji. Apabila rumah tangga sebagai pemilik tanah atau gedung yang disewakan pada perusahaan maka bayaran dari perusahaan yaitu berupa uang sewa. Bila perusahaan menggunakan modal yang berasal dari pinjaman, maka rumah tangga sebagai pemilik dana akan diberikan bunga oleh perusahaan. Sedangkan profit/keuntungan/deviden diberikan kepada rumah tangga pemilik perusahaan karena berani mengambil risiko untuk berbisnis kewirausahaan.Pembayaran yang dilakukan sektor perusahaan kepada rumah tangga akan menjadi pendapatan bagi sektor rumah tangga. Pendapatan yang diterima rumah tangga akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya konsumsi. Perilaku rumah tangga konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dilandasi oleh kebutuhan untuk mencapai kepuasan utilitas.Perilaku rumah tangga sebagai konsumen akan mengonsumsi membeli barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Uang yang digunakan oleh rumah tangga untuk konsumsi akhirnya akan mengalir pada sektor perusahaan. Hal tersebut menjadi pendapatan bagi tangga tidak menggunakan semua pendapatannya untuk konsumsi. Ada sebagian yang dipergunakan untuk menabung. Tabungan milik rumah tangga akan disimpan pada lembaga keuangan seperti bank. Bank selanjutnya menyalurkan dana tersebut kepada perusahaan dalam bentuk pinjaman. Dari peristiwa tersebut sektor rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa bunga tabungan/deposito. Sedangkan pihak perusahaan harus membayar bunga pinjaman. Itulah alasan mengapa salah satu pendapatan yang dimiliki oleh rumah tangga adalah berupa bunga. Sehingga pendapatan yang dimiliki oleh rumah tangga salah satunya dipergunakan juga untuk menabung. Hal ini yang membedakan dari perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten. Pada perekonomian 2 sektor modern, pendapatan dapat dipergunakan untuk menabung juga. Uang dipergunakan sebagai alat tukar/pembayaran. Serta ada lembaga keuangan untuk menabung uang. Karena ada lembaga keuangan bank, sehingga perusahaan juga dapat meminjam dana dari bank sebagai modal analisis ekonomi lebih jauh akan lebih banyak menggunakan konsep dari perekonomian 2 sektor dengan corak kegiatan ekonomi modern. Termasuk dalam pembahasan keseimbangan perekonomian 2 sektor akan berlandaskan pada perilaku pelaku ekonomi dengan corak kegiatan modern. Adapun kegiatan ekonomi dengan corak subsisten dalam tulisan ini hanya sebagai tambahan pembelajaran saja. Mahasiswa/Alumni Universitas Pamulang14 Desember 2021 0332Hallo Muhammad, berikut penjelasan untuk pertanyaan diatas ya Circular flow diagram merupakan konsep kegiatan ekonomi berupa perputaran arus antara barang, jasa, dan uang dalam bentuk peredaran lingkaran. 1. Perekonomian Dua Sektor Perekonomian dua sektor merupakan model perkonomian paling sederhana, karena pelaku hanya terdiri dari dua pelaku, yaitu rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen. Model perkonomian ini juga dikatakan sebagai perekonomian tertutup, sebab belum terjadi hubungan internasional dengan negara lain. Pelaku ekonomi pertama, yaitu rumah tangga konsumen berperan menyediakan faktor produksi tenaga kerja, tenaga, modal, dan entrepreneur di pasar faktor produksi kepada produsen. Sementara, pelaku ekonomi kedua, yaitu rumah tangga produsen berperan mengkombinasikan berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh rumah tangga konsumen untuk memproduksi barang dan jasa. 2. Perekonomian Tiga Sektor Selain sektor rumah tangga konsumen dan produsen, di sini mulai diperkenalkan sektor pemerintah. Jalinan antara rumah tangga konsumen dengan pemerintah terdiri atas dua saluran. Pertama, dalam bentuk pembayaran pajak kepada pemerintah, sedangkan yang kedua aliran faktor produksi yang digunakan oleh pemerintah. Perlu diingat bahwa rumah tangga konsumen yang menyediakan faktor produksi akan menawarkan sebagian faktor produksi yang dimilikinya untuk digunakan produsen dan sebagian lagi untuk pemerintah. Sementara itu, dua saluran yang mengalir dari pemerintah kepada rumah tangga konsumen adalah pembayaran atas penggunaan faktor produksi oleh pemerintah. Selain itu, ada pula pembayaran transfer oleh pemerintah kepada rumah tangga konsumen. Transfer ini dapat berupa subsidi, pembayaran pensiun, dan sebagainya. 3. Perekonomian Empat Sektor Perekonomian empat sektor merupakan model perekonomian terbuka. Pada model ini, ada tambahan satu sektor lagi, yaitu sektor luar negeri. Oleh karena itu, dalam model ini, sudah dikenal hubungan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor. Dewasa ini, peran perdagangan luar negeri semakin penting. Transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain bukan hanya meliputi barang dan jasa, melainkan berupa suku bunga, modal, dan deviden. Semua transaksi ini melibatkan, baik aliran dana masuk ke negara tersebut, maupun yang mengalir ke luar negeri. Semoga bisa dipahami ya

kelebihan dan kekurangan perekonomian dua sektor