1Berikut ini data yang tidak terdapat dalam file induk penggajian adalah data from ECONOMIC 300 at Udayana University Itulahmengapa proses absensi umumnya memuat hal-hal pokok seperti (1) data cuti atau izin karyawan, (2) data jam datang dan pulang karyawan (clock in/clock out), (3) data keterlambatan karyawan. Data-data tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan, di antaranya adalah sebagai berikut. Pedoman Perhitungan Gaji serta Tunjangan Selaingaji, karyawan biasanya mendapatkan tunjangan dari perusahaan. Tunjangan adalah pendapatan di luar gaji sebagai bantuan dari perusahaan, lembaga, atau institusi tempat bekerja. Umumnya, tunjangan tergabung bersama gaji bulanan. Tambahan ini merupakan uang yang diberikan atau dialokasikan secara rutin untuk tujuan tertentu. Disuatu perusahaan, tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat pekerjaannya. Akuntansi biaya gaji dan upah atas dasar data tersebut di atas dilakukan sebagai berikut: Tahap #1: Perhatikan contoh soal akuntansi biaya upah beserta pembahasannya berikut ini: Karyawan dapat menerima upah Rp 4.200 per hari (untuk 7 jam kerja). Selainmenggunakan tiga situs di atas untuk cek gaji perusahaan, kamu juga bisa melakukan beberapa hal berikut ini. 1. Lihat di Job Site. Selain menemukan lowongan pekerjaan, kamu juga bisa melihat standar gaji di job site. Biasanya, perusahaan yang membuka lowongan kerja juga memberi tahu kisaran gaji yang akan kamu terima. Salah satunya adalah Glints keuangandalam mengolah data-data penggajian karyawan secara baik. Setelah mengetahui permasalahan yang ada pada bagian keuangan mengenai penggajian karyawan di PT. Indotirta Jaya Abadi Semarang, maka perlu adanya pembaruan pada sistem pengolahan data gaji karyawan yang dibangun dengan menggunakan software dan database yang . Gaji karyawan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pemilik bisnis atau usaha. Dalam cara menghitung gaji karyawan sendiri, beberapa variabel perlu dimasukkan guna menentukan besar kecilnya gaji mereka. Memberikan gaji yang sesuai merupakan etika bisnis yang penting untuk diperhatikan setiap pemilik usaha. Nah, agar pembagian gaji bisa dilakukan secara adil, simak pembahasan mengenai cara menghitung gaji karyawan berikut ini. Langkah Menentukan Gaji Karyawan dengan Benar Ketentuan mengenai gaji karyawan sebenarnya sudah tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tentang besaran gaji pokok yaitu minimal 75% dari upah total gaji bersih dan tunjangan pegawai. Menentukan gaji karyawan juga tidak bisa disama-ratakan. Dalam artian, tergantung dari masing-masing jabatan atau posisinya. Ada beberapa hal penting lain yang perlu dipertimbangkan, diantaranya sebagai berikut. 1. Pengalaman Penilaian Kinerja Pengalaman kerja cukup berpengaruh terhadap cara menghitung gaji karyawan perusahaan Anda. Yup, seseorang dengan pengalaman 2 sampai 3 tahun tentu gajinya lebih besar daripada fresh graduate yang belum berpengalaman. 2. Berdasarkan Kontribusi Posisi atau Jabatan Selain pengalaman, posisi atau jabatan tentu berpengaruh. Misalnya, gaji seorang project leader tidak mungkin disamakan dengan staf biasa, karena tanggung jawab mereka juga berbeda. Untuk itu, tetap diperlukan ukuran yang sesuai dengan masing-masing posisi. 3. Menyesuaikan dengan Skala Gaji pada Posisi Tertentu Meski penentuan gaji karyawan sudah diatur dalam Undang-Undang, namun besar kecilnya gaji pokok tetap mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pasaran gaji pada daerah tertentu. Sebelum memutuskan jumlah gaji karyawan, Anda dapat melihat berapa rata-rata gaji dengan posisi yang sama di perusahaan lain. Selain itu juga memperhatikan UMR yang berlaku lalu menyesuaikannya dengan regulasi perusahaan Anda. Baca Juga Manajemen Keuangan Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Prinsip Cara Menghitung Gaji Karyawan Terdapat beberapa cara menghitung gaji karyawan, terutama jika dilihat dari ketentuan pemberian gajinya, ada yang bulanan, harian atau bahkan per jam. Tentu saja perhitungannya berbeda. Agar tidak bingung, yuk simak penjelasannya berikut ini. 1. Cara Menghitung Gaji Karyawan Bulanan Cara menghitung gaji karyawan bulanan lebih mudah, karena umumnya setiap bulan akan selalu sama meski seringkali ada kenaikan di periode tertentu. Nah, gaji antara karyawan tetap dan tidak tetap biasanya juga akan berbeda. Agar lebih memahaminya, perhatikan cara perhitungan berikut ini. Gaji Karyawan Tetap Karyawan tetap cenderung memiliki pekerjaan yang sama dan sifatnya tidak sementara, sehingga perhitungannya bisa lebih pasti. Ini contoh perhitungan gaji bulanan untuk karyawan tetap. Jeno merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan ABC. Ia belum menikah berstatus sebagai karyawan tetap dengan gaji Rp6 juta setiap bulannya. Maka cara menghitung gaji karyawan Jeno adalah sebagai berikut Gaji Karyawan Tidak Tetap Cara menghitung gaji karyawan tidak tetap biasanya berbeda-beda setiap perusahaan, tergantung dari regulasi mereka. Namun, umumnya,perhitungan gaji karyawan tidak tetap seperti berikut. Jeno merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan ABC. Ia belum menikah dan berstatus sebagai karyawan tidak tetap dengan gaji Rp6 juta setiap bulannya. Maka cara menghitung gaji karyawan untuk Jeno adalah sebagai berikut 2. Cara Menghitung Gaji Karyawan Prorata Prorata atau perhitungan proporsional adalah metode yang digunakan oleh perusahaan jika merekrut karyawan di tengah bulan. Ada dua cara dalam metode proprata, berdasarkan hari atau jam. Cara Menghitung Gaji Karyawan Per Jam Prorata Cara menghitung gaji karyawan per jam lebih rumit, terlebih jika jam kerjanya berubah-ubah, sehingga akan lebih baik jika Anda memiliki catatan jam kerja karyawan. Agar tidak salah dalam penerapannya, perhatikan contoh cara menghitung gaji karyawan berikut ini. Jeni bekerja di perusahaan AB mulai tanggal 22 Agustus. Kesepakatan upah yang akan didapatkan setiap bulannya adalah Rp5 juta. Sementara, sejak tanggal 22 Jeni sudah bekerja selama 6 jam dalam 3 hari dan 8 jam dalam 2 hari. Maka, cara menghitung gaji Jeni pada bulan itu adalah Rumus upah per jam = 1/173 x upah sebulan Jeni sudah bekerja selama 6 jam x 3 hari = 18 jam dan 8 jam x 2 hari = 16 jam, sehingga totalnya 34 jam Gaji per jam = 1/173 x Rp5 juta = Rp29 ribu Nah, kita sudah tahu bahwa upah per jam untuk Jeni adalah Rp29 ribu, sehingga gaji yang didapatkan Jeni selama bulan Februari yaitu Gaji = 34 jam x Rp29 ribu = Rp986 ribu Cara Menghitung Gaji Karyawan Harian Prorata Tidak seperti jam kerja, cara menghitung gaji karyawan harian lebih mudah dilakukan. Namun, Anda harus memastikan bahwa karyawan bekerja dengan jam yang sudah ditetapkan dan sama setiap harinya. Berikut contoh cara menghitungnya. Jeni adalah karyawan perusahaan AB yang mulai bekerja pada tanggal 15 Februari dengan ketentuan upahnya Rp5 juta per bulan 5 hari kerja dalam seminggu. Di mana ini berarti selama bulan Februari Jeni hanya bekerja 10 hari. Maka, cara menghitung gaji Jeni pada bulan itu adalah Gaji = 10/20 x Rp5 juta = Rp2,5 juta Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Omset Metode perhitungan yang satu ini cukup sederhana. Anda hanya perlu menentukan berapa besar omset yang diperuntukkan menggaji karyawan. Misalnya, dari 15% omset ditujukan untuk gaji. Sehingga jika per bulan usaha Anda mendapatkan omset sebesar Rp500 juta, maka sebanyak Rp75 juta dialokasikan untuk kebutuhan tenaga kerja, seperti gaji karyawan, tunjangan, bonus dan sebagainya. Baca Juga 4 Fungsi Manajemen – Panduan Lengkap untuk Perusahaan Cara Menentukan Kenaikan Gaji Karyawan Dalam menentukan besar kecilnya gaji karyawan, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan suatu perusahaan. Di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Peraturan Pemerintah Kenaikan gaji karyawan bisa terjadi apabila ada peraturan pemerintah mengenai upah minimum daerah, atau bisa juga misalnya ada perubahan pada undang-undang. Dengan begitu, perusahaan pasti harus menyesuaikan aturan baru tersebut. 2. Regulasi dan Kemampuan Perusahaan Guna meningkatkan hubungan dengan karyawan, terlebih jika potensi karyawan tersebut cukup baik, biasanya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji dalam periode tertentu. Selain itu, perkembangan perusahaan juga memungkinkan karyawan untuk naik gaji, misalnya adanya peningkatan laba atau valuasi. 3. Penilaian Individu Penilaian individu biasanya dilakukan dalam periode tertentu, misal 3 bulan atau 6 bulan sekali. Perusahaan bisa mempertimbangkannya untuk menaikkan gaji karyawan jika menunjukkan hasil yang positif. 4. Risiko Pekerjaan Semakin besar risiko yang harus dihadapi oleh karyawan, maka gaji yang akan diberikan juga semakin tinggi. Dengan begitu, mereka tetap termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya dengan maksimal. Nah, itu dia beberapa cara menghitung gaji karyawan, Anda dapat menyesuaikannya dengan regulasi yang diterapkan pada perusahaan, baik itu bulanan, harian atau jam. Dan paling penting, sesuaikan dengan risiko pekerjaan mereka ya. Jika Anda sedang membangun usaha, ingin melakukan ekspansi bisnis, dan membutuhkan tanggapan dari pelanggan, Anda bisa coba Poplite by Populix, kami siap membantu kebutuhan bisnis Anda melalui survei self-service mulai dari Rp50 ribu saja. Yuk coba sekarang! Baca Juga Apa itu Cash Flow Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya Seperti yang Anda tahu, salary atau gaji adalah komponen penting yang sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk menghitung dan memberikannya kepada karyawan. Di mana setiap bulan atau pada masa periode kerja tertentu, karyawan berhak menerima gaji atau salary yang telah dihitung berdasarkan komponen kerja masing-masing karyawan. Misal, kinerja, tunjangan tetap dan tidak tetap, potongan, hingga komponen lain yang sifatnya subjektif. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Lalu apa itu salary? Bagaimana standar salary di Indonesia serta regulasinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini Insight Talenta akan mencoba menjawabnya melalui artikel ini. Pengertian Salary secara Umum Salary adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti gaji. Namun seiring berkembangnya budaya bahasa keminggris di Indonesia, istilah salary jadi sering digunakan untuk menyebutkan gaji. Jadi secara umum, salary atau gaji adalah pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja atas suatu pekerjaan tertentu yang dibayarkan secara rutin pada periode kerja sesuai dengan kontrak perjanjian kerja. Dalam praktiknya, salary selalu diberikan setiap bulan yang terdiri atas komponen perhitungan baik yang berlaku secara umum yang diatur dalam Peraturan Pemerintah maupun regulasi perusahaan. Salary dalam Perspektif Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Salary atau gaji sebenarnya tidak pernah disebutkan dalam Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah dan lebih banyak menggunakan istilah upah dibanding gaji. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Hal tersebut karena istilah upah telah digunakan sejak lama dan berlaku umum untuk semua situasi pekerjaan dibanding gaji. Baik yang sifatnya harian maupun kontrak tahunan. Adapun aturan tentang pengupahan telah diatur oleh pemerintah melalui Undang-Undang Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun belakangan, segala aturan ketenagakerjaan diatur di dalam Undang-Undang Omnibus Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Kemudian aturan tersebut lebih jauh dibahas di dalam Peraturan Pemerintah PP Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dan PP Tahun 2021 tentang Pengupahan. Dalam peraturan tersebut, komponen gaji atau upah terdiri dari upah tanpa tunjangan, upah pokok dengan tunjangan tetap, upah pokok dengan tunjangan tetap dan tidak tetap, serta upah pokok dengan tunjangan tidak tetap. Selain itu, peraturan tersebut juga membahas perhitungan pesangon PHK dan pensiun bagi karyawan. Selain itu, dalam PP tersebut juga diatur persentase porsi terhadap upah pokok yaitu paling sedikit adalah 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Misal, Adi merupakan karyawan yang memiliki gaji yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap sebesar maka jumlah gaji pokok paling sedikit yang diterima Adi adalah yaitu 75% dari gaji pokok dan tunjangan tetap Adi. Namun terlepas dari aturan porsi gaji pokok kepada karyawan, pemerintah memberikan keleluasaan kepada perusahaan untuk mengatur sendiri komponen dan skala upah. Dengan catatan, semuanya diberikan secara transparan kepada karyawan melalui perjanjian kerja atau peraturan perusahaan. Selain itu pemerintah menganjurkan dalam menentukan komponen dan skala upah, perusahaan perlu memperhatikan kemampuan dan produktivitas usahanya. Serba-Serbi Terkait Salary atau Gaji di Indonesia Setelah Anda mengetahui apa itu salary. Berikut ini, beberapa fakta terkait salary atau gaji di Indonesia yang perlu Anda tahu sebagai HR. Apa itu Upah Minimum? Anda pasti sudah tahu istilah atau kepanjangan UMR atau Upah Minimum Regional? Namun apakah Anda tahu bahwa istilah UMR sudah tidak lagi digunakan sejak tahun 2000? Semenjak adanya Kepmenakertrans Tahun 2000, Istilah UMR diubah menjadi UMP dan UMK. UMP sendiri merupakan kepanjangan dari Upah Minimum Provinsi menggantikan UMR Tingkat I. Sedangkan UMK adalah Upah Minimum Kabupaten/Kota menggantikan UMR Tingkat II. UMP dan UMK sendiri merupakan upah bulanan terendah yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Dalam hal ini juga itu berarti perusahaan dilarang membayar upah lebih rendah dari UMP dan UMK yang berlaku. Nilai UMP dan UMK selalu disesuaikan setiap tahun berdasarkan kondisi ekonomi yang meliputi daya beli masyarakat, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan median upah antara batas atas dan batas bawah yang biasanya dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Sedangkan khusus UMK, nilai juga disesuaikan dengan pertumbuhan nilai ekonomi dan tingkat inflasi suatu daerah tersebut. Sebagai gambaran, UMP DKI Jakarta pada tahun 2021 adalah sebesar dan UMP Jawa Barat sebesar Namun UMK Kota Bekasi sebesar Lantas, manakah yang digunakan, UMP atau UMK? Jawabannya adalah kembali lagi kepada kebijakan perusahaan dan aturan skala dan komposisi upah wajar. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Apakah Upah Minimum Provinsi atau Kota Berlaku bagi Usaha Mikro dan Kecil? Bagaimana jika Anda menjalankan bisnis mikro, apakah menggunakan aturan UMK dan UMP? Jawabannya adalah tidak. Penetapan upah atau salary bagi pelaku usaha mikro dan kecil adalah paling sedikit 50% dari rata-rata konsumsi masyarakat di tingkat provinsi atau paling sedikit 25% di atas garis kemiskinan tingkat provinsi. Untuk itu, pelaku Usaha Mikro dan Kecil harus rajin membaca sumber data terkait nilai rata-rata konsumsi masyarakat dan garis kemiskinan melalui lembaga berwenang seperti Badan Pusat Statistik. Perlu dicatat, Usaha Kecil dan Mikro yang dimaksud bukan tanpa syarat. Usaha Kecil dan Mikro yang diperbolehkan menggunakan aturan ini adalah usaha yang masih menggunakan sumber daya tradisional dan tidak padat modal. Berapa Rata-Rata dan Standar Salary di Indonesia? Rata-rata salary di Indonesia jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik di tahun 2021 adalah Terlihat kecil memang namun perhitungan tersebut merupakan rata-rata dari seluruh daerah di Indonesia yang upah minimumnya pun kebanyakan masih di angka 1 hingga 2 juta. Lantas bagaimana rata-rata atau standar salary di Jakarta? Menurut laporan peneliti Institute for Development of Economics and Finance INDEF Bhima Yudhistira melalui salah satu outlet berita mengatakan rata-rata gaji karyawan di Indonesia tahun 2020 berada di angka Rp4,59 juta. Apakah Perusahaan Berhak Memberikan Gaji ketika Karyawan Cuti? Di dalam PP Tahun 2021 tentang Pengupahan, perusahaan berhak membayar karyawan yang melakukan cuti dengan alasan berhalangan, melakukan kegiatan lain dan memang mendapatkan hak cutinya. Hak cuti karyawan yang dimaksud termasuk hak istirahat mingguan, cuti tahunan, dan istirahat panjang. Alasan berhalangan yang diatur dalam peraturan meliputi sakit, sakit karena haid, menikah dan menikahkan, mengkhitan, membaptis, istri melahirkan, serta keadaan duka karena keluarga meninggal. Sedangkan kegiatan lain yang dimaksud meliputi menjalankan kewajiban negara, tugas pendidikan, melaksanakan tugas serikat pekerja, dan kewajiban ibadah seperti haji. Khusus untuk alasan berhalangan, pemerintah menetapkan jatah gaji yang wajib dibayarkan oleh perusahaan. Adapun jatah gaji yang dimaksud adalah sebagai berikut. Alasan menikah, perusahaan berhak membayar selama 3 hari. Itu berarti karyawan diizinkan untuk tidak masuk kerja selama 3 hari. Menikahkan, mengkhitankan, dan membaptis anak, dibayar selama 2 hari. Istri melahirkan dan keguguran, dibayar selama 2 hari. Anggota keluarga meninggal dibayar selama 2 hari. Kerabat selain keluarga meninggal dibayar selama 1 hari. Bagaimana Ketentuan Salary atau Gaji bagi Karyawan yang Sakit? Di masa pandemi seperti ini, mungkin Anda kewalahan mengatasi karyawan yang tidak hadir karena sakit apalagi berkepanjangan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, karyawan yang sakit berhak mendapatkan gajinya dengan catatan sebagai berikut 4 bulan pertama sakit, maka karyawan bersangkutan berhak mendapatkan 100% gajinya. 4 bulan kedua, karyawan bersangkutan menerima 75% gajinya. 4 bulan ketiga, karyawan menerima 50% gajinya. 4 bulan selanjutnya, karyawan menerima 25% dari gaji dan perusahaan berhak melakukan PHK. Bagaimana Jika Perusahaan Telat Membayar Gaji? Apabila perusahaan telat membayar gaji, maka karyawan berhak meminta perusahaan untuk membayar denda. Denda tersebut berlaku mulai dari hari ke empat hingga ke delapan dengan denda sebesar 5% untuk setiap hari keterlambatan dari gaji yang seharusnya dibayarkan. Setelah hari ke delapan ditambah 1% untuk setiap hari keterlambatan dan tidak melebihi 50% jika sudah lewat satu bulan. Sesudah sebulan apabila gaji tidak dibayarkan juga, denda keterlambatan ditambah dengan bunga sebesar suku bunga tertinggi yang berlaku pada Bank Pemerintahan. Apakah Slip Gaji Penting bagi Karyawan? Penting. Hal ini juga diatur dalam PP Tahun 2021 tentang Pengupahan. Di mana pada Pasal 53 ayat 2, perusahaan diwajibkan untuk memberikan bukti pembayaran gaji yang memuat rincian gaji yang diterima. Bisa disepakati bahwa bukti pembayaran gaji yang dimaksud merupakan slip gaji karyawan yang Anda kenal. Oleh karena slip gaji dibahas dalam Peraturan Pemerintah, maka dokumen satu ini merupakan dokumen wajib yang tidak bisa disepelekan oleh perusahaan. Apakah Ada Unsur Pemotong Gaji atau Salary? Selain adanya faktor penambah seperti tunjangan, gaji atau salary juga memiliki faktor pemotong. Unsur pemotong yang dimaksud adalah denda, ganti rugi, uang muka gaji atau biasa disebut salary sacrifice atau expense, iuran sewa rumah, iuran asuransi, hutang kepada perusahaan, dan kelebihan bayar. Selain itu, gaji atau salary juga menjadi dasar pemotongan Pajak Penghasilan terutama Pasal 21 PPh 21 yang biasanya langsung dipotong oleh perusahaan. Apakah Salary Menjadi Pertimbangan Utama Karyawan Bertahan di Perusahaan Anda? Jawabannya Ya. Namun perlu diakui bahwa penawaran gaji yang dilakukan pada pasar tenaga kerja sudah menjadi red ocean. Dengan kata lain, seberapa besar Anda menawarkan gaji yang kompetitif, maka pertimbangan di luar gaji lah yang menjadi perhatian ketika memilih pekerjaan. Lantas apa itu pertimbangannya? Menurut laporan Indonesia Millennial Report 2019, ada tiga poin penting yang menyebabkan milenial pindah kerja. Pertama, kesempatan pengembangan diri. Diikuti gaji, dan terakhir lingkungan kerja. Sedangkan menurut penelitian lain, 92% karyawan menginginkan empati dari perusahaan. Sedangkan menurut Inc. Ada 5 faktor kenapa karyawan Anda berhenti. Pertama, kesempatan pengembangan karir, diikuti gaji, jenis pekerjaan yang tidak cocok, manajemen, fleksibilitas, dan terakhir keamanan lingkungan kerja. Itu berarti karyawan tidak lagi melihat gaji sebagai satu perspektif untuk mengukur kepuasan kerja. Lebih dari itu, perusahaan berarti dituntut untuk melihat perspektif yang lebih holistik dibanding hanya menawarkan gaji yang kompetitif. Misalnya, memberikan peluang untuk mendapatkan skill, manajemen dan lingkungan kerja yang baik, hingga kesempatan untuk mendapatkan fleksibilitas kerja. Semakin besar kesadaran perusahaan akan hal ini, maka banyak perusahaan yang mulai menggunakan teknologi yang mendukung kinerja manajemen HR yang lebih baik salah satunya menggunakan software HRIS dan payroll. Software HRIS Talenta memiliki solusi pembayaran payroll yang membuat pekerjaan HR semakin efisien. Dengan fitur Payroll Talenta, Anda dapat menghitung serta melakukan pembayaran gaji karyawan secara otomatis. Sehingga HR dapat menghemat waktu secara signifikan dan meminimalisir terjadinya kesalahan hitung gaji. Tertarik untuk mencoba fitur-fitur Talenta lainnya? Segera daftarkan perusahaan Anda di formulir berikut untuk dapat mencoba demo Talenta secara gratis! Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Bagaimana Cara Menghitung Gaji Karyawan? Ini Caranya! Bagaimana Cara Menghitung Gaji Karyawan? Ini Caranya! Setiap karyawan yang sudah menjalankan berbagai tanggung jawab dan tugasnya pada perusahaan mempunyai hak untuk memperoleh upah dan gaji. Pemberian benefit tersebut pun sudah diatur secara lengkap di dalam UU Ketenagakerjaan. Lantas, bagaimana cara menghitung gaji karyawan secara tepat? Setiap perusahaan mempunyai standarnya masing-masing dalam menggaji karyawannya, tentunya hal tersebut berdasarkan industri ataupun kemampuan finansial perusahaan. Bahkan, sebuah pekerjaan pada dua perusahaan yang berbeda nilai upahnya pun bisa berbeda. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas secara lengkap tentang cara menentukan dan cara menghitung gaji karyawan khusus untuk Anda. Untuk itu, baca artikel ini hingga selesai. Cara Menentukan Gaji Pokok Berdasarkan UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, nominal gaji pokok yang didapatkan oleh pekerja adalah minimal 75% dari upah pekerja yang di dalamnya terdiri dari gaji pokok serta tunjangan hidup. Gaji itu sendiri adalah suatu bentuk imbalan yang harus dibayar oleh perusahaan pada karyawan dengan berdasarkan tingkat dan juga jenis pekerjaan. Selain itu, nominal gaji ditentukan dengan berdasarkan kesepakatan yang sebelumnya sudah dibut. Saat Anda merekrut seorang karyawan untuk bekerja di perusahaan Anda, maka Anda harus menawarkan gaji yang sudah menjadi standar perusahaan. Terdapat banyak sekali variabel yang mampu menentukan besaran gaji pokok yang didapatkan oleh perusahaan, seperti kualifikasi pekerjaan dan pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan juga perusahaan yang mampu membayar gaji karyawan tersebut dalam jangka waktu yang panjang. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya 1. Nilai Pekerjaan di Perusahaan Perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya mungkin mempunyai tawaran gaji yang berbeda untuk jenis pekerjaan yang sama. Jika Anda bertindak sebagai HRD atau pelamar kerja, maka ada baiknya untuk melakukan riset untuk posisi pekerjaan yang sedang Anda butuhkan dengan berdasarkan pendidikan ataupun pengalaman yang sama di berbagai website. Salah satu faktor penentu nominal gaji lainnya adalah faktor geografis ataupun lokasi kerja. Gaji karyawan dengan posisi yang sama di berbagai kota besar seperti Jakarta atau Bandung, pastinya akan berbeda dengan kota kecil seperti Semarang ataupun Malang. Umumnya, perusahaan yang berasal dari kota besar menawarkan gaji yang lebih besar daripada kota kecil lainnya. Contohnya, katakanlah Anda sedang mencari seorang android developer. Setelah selesai melakukan riset, ternyata gaji pokok dari seorang android developer rata-rata adalah sebesar 10 juta rupiah. Namun untuk di Jakarta, profesi android developer bisa jadi gaji pokoknya adalah 12 juta rupiah. Untuk itu, Anda bisa mempertimbangkan gaji pokok senilai 12 juta rupiah bila perusahaan Anda beroperasi di Jakarta. Baca juga Surat Peringatan Karyawan SP Pengertian, Ketentuan dan Tips Membuatnya 2. Sesuai dengan Skala Upah Selain melakukan riset, Anda juga harus bisa menyesuaikan upah dengan sistem yang ada di perusahaan Anda. Jika memang nominal gajinya terlalu besar, maka Anda tidak perlu memaksakan hal tersebut. Gaji pokok yang terlalu besar dari skala upah perusahaan akan memberatkan finansial perusahaan dan juga bisa merusak proporsi dari upah, sehingga bisa terjadi ketimpangan antar setiap karyawan. Jika nominal gajinya memang terlalu besar, maka Anda bisa mengurangi spesifikasi ataupun kemampuan yang tidak begitu penting di dalam divisi tersebut. 3. Kontribusi untuk Perusahaan Gaji pokok juga bisa ditentukan dengan besarnya porsi suatu pekerjaan yang berkontribusi pada suatu bisnis. Jika suatu pekerjaan sangat menentukan kinerja perusahaan secara menyeluruh, maka Anda bisa menentukan nilai kompensasi yang harus dibayarkan. Saat mendapatkan karyawan baru, maka Anda bisa menilai hasil pekerjaan dari karyawan tersebut melalui masa percobaan atau masa probation. Bentuk penilaian tersebut bisa dilihat berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh karyawan tersebut, atau berdasarkan penilaian lain yang dilakukan perusahaan. Jika dalam masa percobaan tersebut karyawan mempunyai kinerja yang baik dan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan, maka Anda bisa meningkatkan nominal gaji pokok dari karyawan tersebut. Cara Menghitung Gaji Karyawan 1. Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap Bulanan Cara menghitung gaji karyawan yang pertama adalah berdasarkan status karyawan tetap. Mereka adalah para pekerja yang ada di dalam perusahaan dan mendapatkan penghasilan dalam jumlah tertentu secara rutin sesuai dengan surat kesepakatan yang terjadi antara pihak perusahaan dan karyawan. Karyawan tetap harus memiliki kontribusi secara langsung terhadap bentuk pengelolaan perusahaan. Agar lebih memahami cara menghitung gaji karyawan tetap, mari kita simak contoh berikut ini. Katakanlah Nurul adalah seorang karyawan tetap di perusahaan manufaktur dan setiap bulannya ia mendapatkan gaji sebanyak 6 juta rupiah sesuai kesepakatan. Nurul pun belum menikah dan tidak mempunyai berbagai tanggungan apapun, maka gaji yang nantinya akan didapatkan oleh nurul perbulannya adalah sebagai berikut. Berdasarkan gambar di atas, biaya jabatan sebanyak 5% adalah upah bulanan sebelum pajak. PTKP sesuai tanggungan, Nurul belum menikah dan belum mempunyai tanggungan, maka PTKP termasuk ke dalam golongan TK/0 sebanyak 54 juta rupiah. 2. Cara Menghitung Gaji Karyawan Tidak Tetap Bulanan Karyawan tidak tetap adalah mereka yang bekerja sesuai dengan jumlah hari, sehingga gaji yang didapatkan bisa dihitung dengan berdasarkan jumlah hari, minggu, ataupun bulan. Contohnya, katakanlah Rio merupakan karyawan lepas di suatu perusahaan teknologi yang sudah bekerja selama satu bulan. Upah bulanan yang sudah disepakati oleh keduanya adalah 5 juta rupiah. Rio belum menikah dan juga belum mempunyai tanggungan apapun. Untuk itu, cara menghitung gaji karyawan tersebut adalah sebagai berikut 3. Cara Menghitung Gaji Karyawan Tidak Tetap Harian Untuk perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dalam waktu harian, maka harus memperhatikan peraturan yang berisi penghasilan yang kurang dari Rp tidak akan dikenakan pajak penghasilan. Berikut ini adalah cara menghitung gaji karyawan tidak tetap harian. 4. Gaji Karyawan Masuk Tengah Bulan Jika gaji yang didapatkan karyawan dihitung per bulan dan karyawan memperoleh gaji di akhir ataupun awal bulan, lantas bagaimana untuk karyawan yang mulai bekerja di waktu tengah bulan karena pihak perusahaan sedang memerlukan tenaganya secara cepat? Apakah mendapatkan setengah gaji saja? Berdasarkan Hari Kerja Cara menghitung gaji karyawan yang baru masuk kerja di tengah bulan bisa dihitung dengan berdasarkan jumlah hari kerja. Gaji yang didapatkan oleh karyawan tersebut tidak bulat karena jumlah hari kerjanya tidak berjumlah satu bulan penuh. Untuk itu, cara menghitung gaji karyawan tersebut bisa menggunakan rumus berikut ini Rumus prorate hari kerja= jumlah hari kerja/jumlah hari kerja sebulan x gaji satu bulan Berdasarkan Jam Kerja Cara menghitung gaji karyawan yang masuk di tengah bulan juga bisa dihitung dengan berdasarkan jumlah jam kerjanya. Cara menghitung gaji karyawan tersebut bisa dengan menggunakan rumus berikut Upah per jam atau 1/173 x upah satu bulan Cara ini terbilang lebih kompleks daripada perhitungan jumlah hari kerja. Karena, Anda harus menghitung upah per jam dan dikalikan dengan jumlah jam kerja karyawan tersebut. Baca juga Slip Gaji Karyawan Ini Pengertian, Format, dan Contohnya Kesimpulan Nominal gaji yang diterima oleh karyawan dalam suatu divisi pada perusahaan sangat bervariasi. Terdapat beberapa faktor yang mampu menentukan nominal gaji, seperti nilai pekerjaan, skala upah yang berlaku, dan juga kontribusi karyawan ataupun pekerjaan tersebut untuk perkembangan perusahaan. Besaran gaji yang harus dibayar oleh perusahaan pun tidak boleh asal, karena ada cara menghitung gaji karyawan tersendiri. Perhitungan di dalamnya sudah mencakup PPh Pajak Penghasilan dan berbagi potongan lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pihak karyawan pun bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi melalui komisi, bonus, dan juga tunjangan. Namun, menghitung gaji secara manual tentunya memerlukan tingkat ketelitian yang lebih dan waktu yang ekstra dalam menghitungnya. Anda tidak boleh salah dalam membayar besaran gaji karyawan, khususnya yang masuk di pertengahan bulan karena jumlahnya yang tidak bulat. Selain itu, setiap pembayaran tersebut harus Anda catat dengan rapi di dalam laporan arus kas bisnis Anda agar nantinya bisa disajikan secara rapi di dalam laporan keuangan. Nah, untuk memudahkan Anda dalam melakukan hal tersebut, beralihlah sekarang juga dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online. Dengan Accurate Online, Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan akurat. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan bisnis. Selain itu, Accurate online juga sudah dibekali dengan berbagai fitur yang mampu membantu Anda dalam mengelola bisnis. Silahkan klik banner di bawah ini untuk mencoba Accurate Online selama 30 hari, gratis! Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 0 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link Bagaimana contoh rumus hitung upah, hingga cara menghitung gaji karyawan bulanan termasuk perhitungan gaji pokok baik karyawan tetap maupun tidak tetap? Baca penjelasannya di artikel Mekari Talenta berikut ini. Gaji merupakan kewajiban penting yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak karyawannya. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mengetahui cara hitung perhitungan gaji sesuai dengan kebutuhan dan hak karyawan. Dalam menghitung gaji, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam prosesnya. Misalnya nilai yang dimiliki karyawan, struktur dan skala upah, komponen gaji hingga kemampuan perusahaan dalam menawarkan gaji kepada karyawan. Untuk itu, mari simak artikel tentang menghitung gaji karyawan berikut ini. Cara Menentukan Nilai Gaji Pokok Seorang Karyawan Tahukah Anda bahwa penentuan gaji pokok seorang karyawan sudah diatur oleh undang-undang tepatnya UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Menurut ketentuan, besaran gaji pokok itu minimal sebesar 75 persen dari total upah karyawan di mana terdiri dari gaji bersih ditambah dengan tunjangan. Kemudian, nilainya sendiri ditentukan sesuai dengan posisi, keahlian, pengalaman, dan lain sebagainya. Nah, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan gaji pokok Mengetahui Pasaran Gaji Pada Posisi yang Ditawarkan Sebelum Anda menentukan gaji pokok pada karyawan di posisi tertentu, Anda perlu mengetahui gaji pasarannya terlebih dahulu. Memang, pada dasarnya Anda tiap perusahaan punya gaji yang berbeda pada satu posisi yang sama. Tapi dari gaji rata-rata, Anda bisa menentukan apakah akan menaikan gaji di atas rata-rata pasaran atau tidak. Lalu, Anda juga perlu memperhatikan UMR yang berlaku. Pengalaman Kerja Karyawan Selain melihat pasaran gaji, pengalaman kerja karyawan juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Seseorang yang memiliki pengalaman 3 tahun bekerja di bidang yang sama tentu harus penentuan gaji pokoknya lebih besar dari seorang fresh graduate. Seberapa Besar Posisi Tersebut Berperan Penting Terakhir, Anda perlu mengukur apakah posisi tersebut punya kontribusi besar di perusahaan. Misalnya, posisi manajerial atau posisi strategis yang menentukan untung rugi perusahaan, Anda bisa memberikan gaji pokok yang lebih tinggi. Komponen Gaji Karyawan Sebelum menghitung gaji karyawan, Anda harus tahu mengenai komponen gaji karyawan. Misalnya dalam menghitung gaji karyawan, perusahaan juga perlu memahami tentang dasar penggajian yaitu gaji pokok. Lalu dibawah ini adalah gambar tampilan pengelolaan gaji atau payroll dengan menggunakan aplikasi Talenta yang bisa permudah Anda menghitung gaji karyawan di perusahaan Anda. Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang Gaji Pokok Gaji pokok adalah sebagai imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja menurut tingkat dan jenis pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak baik perusahaan maupun karyawan. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, besaran gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap. Bagaimana dengan Upah Minimum, apakah sama dengan gaji pokok? Sejatinya gaji pokok dan upah minimum adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Bisa dibilang gaji pokok adalah komponen penyusun upah minimum. Sedangkan komponen upah minimum adalah alat ukur perusahaan untuk memberikan upah yang layak kepada karyawannya. Kembali ke gaji pokok. Sejatinya gaji pokok sendiri dihitung secara proporsional sesuai skala yang ditetapkan dalam aturan pemerintah dan juga kebijakan perusahaan. Bisa berdasarkan golongan jabatan, frekuensi dan intensitas pekerjaan, atau nilai dari pekerjaan itu sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya terkait gaji pokok yang merupakan komponen perhitungan gaji karyawan. Nilai Pekerjaan Nilai pekerjaan yang dimaksud adalah kualifikasi pendidikan, pengalaman pekerjaan, dan juga faktor geografis. Misalnya saja, perusahaan akan menawarkan gaji berbeda pada kualifikasi pendidikan sama namun pengalaman berbeda atau pengalaman dan pendidikan sama namun lokasi geografis berbeda. Misalnya Budi dan Adi bekerja sebagai SEO specialist dengan pengalaman sama. Namun Budi bekerja di Jakarta sedangkan Adi bekerja di Yogyakarta. Karena upah minimum di jakarta lebih besar dibandingkan dengan Yogyakarta maka Budi bisa saja mendapatkan gaji pokok yang lebih besar. Baca juga Upah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kesesuaian Skala Upah Tiap perusahaan pasti memiliki skala upah yang diterapkan dan tentu berdasarkan aturan pemerintah. Skala upah sangat erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan untuk membayar gaji sesuai jabatan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Anda harus mampu mengukur kemampuan perusahaan Anda dalam menawarkan gaji. Anda bisa melakukan trade off. Misalnya mengurangi kualifikasi dan spesifikasi skill dan melengkapi gaji pokok dengan paket kompensasi atau bonus. Kontribusi Anda juga dapat menentukan gaji pokok berdasarkan nilai kontribusi bidang pekerjaan tersebut terhadap perusahaan. Jika posisi tersebut sangat vital bagi ketahanan usaha Anda, maka Anda perlu mempertimbangkan besaran gajinya. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Penerapan cara menghitung gaji karyawan bukan hanya sekedar gaji untuk karyawan tetap. Banyak perusahaan yang menggunakan jasa karyawan lepas, karyawan tidak tetap, atau karyawan musiman. Sehingga perusahaan perlu memahami ragam perhitungan gaji karyawan. Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu instansi atau perusahaan yang mendapatkan penghasilan dalam jumlah tertentu secara terus-menerus sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja antara karyawan dan perusahaan di mana karyawan turut mengelola perusahaan secara langsung. Berbeda dengan karyawan tetap, karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil yang sifatnya sementara dalam satu periode tertentu. Sehingga cara penggajian karyawan tidak tetap bisa dihitung berdasarkan jumlah hari, minggu, atau bulanan. Selain sistem penggajian,untuk perhitungan PPh 21 pegawai tidak tetap juga memiliki cara hitung tersendiri dibandingkan karyawan tetap. Baca juga Kontrak Kerja Adalah Kesepakatan, Hindari 4 Hal Ini! Rumus Cara Perhitungan Gaji Karyawan Tetap Bulanan Contoh Budi seorang karyawan tetap di perusahaan A dengan upah tiap bulannya adalah Budi saat ini belum menikah dan belum memiliki tanggungan apapun. Berikut contoh perhitungan gaji Budi Upah bulanan Biaya jabatan* 5% x – Gaji bersih sebulan = Gaji bersih setahun 12 x Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP** – Penghasilan Kena Pajak PKP = PPh 21 Terutang 5% x = PPh 21/bulan = Gaji yang Harus dibayar – = Rp. * Biaya jabatan adalah 5% dari upah bulanan sebelum pajak ** PTKP disesuaikan dengan tanggungan. karena Budi belum menikah dan belum memiliki tanggungan maka tarif PTKP masuk golongan TK/0 yang dikenalan sebesar Selengkapnya dapat Anda lihat di sini Baca juga Pusing Menghitung PPH 21? Permudah dengan Aplikasi Gaji Karyawan! Contoh Perhitungan Gaji karyawan Tidak Tetap Contoh Andi seorang karyawan lepas yang bekerja selama satu bulan oleh perusahaan ABC dengan upah bulanan-nya sebesar dan belum menikah. Upah Setahun x 12 Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP – Penghasilan Kena Pajak PKP = PPh 21 per Tahun 5% x = PPh 21 per bulan = Gaji yang dibayarkan – = Rp 6. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Tidak Tetap Harian Beberapa perusahaan ada yang mempekerjakan karyawan harian. Perhitungan upah karyawan harian sebenarnya sangat mudah. Hanya saja perusahaan perlu memperhatikan peraturan yaitu apabila karyawan memiliki penghasilan kurang dari maka karyawan tersebut terbebas dari beban pajak penghasilan. Sebelum mengetahui cara hitung karyawan harian Anda perlu memahami kondisi perhitungan PPh 21 di tabel berikut Penghasilan harian Penghasilan kumulatif perbulan Rumus PPh Terutang Rp. Rp. atau Rp 5% x upah – PTKP/360 > Rp. atau < Rp. < Rp Tarif PPh pasal 17 x PKP setahun Contoh kasus cara menghitung gaji Adi dan Joni sama-sama bekerja sebagai pekerja lepas harian masing-masing mendapatkan jatah upah perbulannya katakanlah dalam satu bulan ada 26 hari kerja sebesar Bedanya, Adi bekerja hanya 15 hari sedangkan Joni bekerja 25 hari. Adi dan Joni keduanya belum menikah dan belum memiliki tanggungan. Begini contoh perhitungan gaji Adi. Adi Joni Penghasilan sehari Penghasilan sehari Penghasilan 15 hari kerja x 15 Penghasilan 25 hari kerja x 25 karena upah Adi di bawah maka Adi tidak dikenakan beban pajak PTKP x25 – PKP hingga hari ke-25 PPH 21 5% x = Upah yang diterima perhari Rp Upah yang diterima – = Rp. Baca juga Cara Mudah Perhitungan PPh 21 Terbaru Excel dan Aplikasi Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Prorata Banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja secara mendesak dan bahkan mereka merekrut karyawan di tengah bulan. Nah, perhitungan gaji untuk karyawan yang masuk di tengah bulan ini disebut dengan cara hitung gaji prorata atau proporsional. Adapun perhitungan gaji prorata dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan jumlah hari kerja dan jumlah jam kerja. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Berdasarkan Hari Kerja Bulanan Contoh, Ali bekerja pada 15 Januari 2020, dengan gaji tiap bulannya adalah per-bulan dengan jumlah hari kerja 5 hari seminggu. Maka rumus perhitungan gaji Ali = Jumlah Hari Kerja/Jumlah Hari kerja dalam 1 bulan x Gaji Satu Bulan Langkah pertama, hitung jumlah hari kerja dalam sebulan. Misal di bulan Januari tahun 2020 ada 20 hari kerja. Ali bekerja selama bulan Januari selama 12 hari hingga akhir bulan. Maka gaji yang diterima Ali adalah Gaji Ali = 12/20 x Rp. = Contoh Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Jam Kerja Perhitungan gaji karyawan prorata juga bisa dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Dasar perhitungan upah per-jam adalah 1/173 x upah satu bulan. Perhitungan ini sebenarnya jarang terjadi. Selain karena rumit, tidak banyak karyawan yang merekrut karyawan di akhir-akhir bulan karena perhitungan berdasarkan jam kerja biasanya digunakan untuk gaji karyawan yang masuk di akhir-akhir bulan. Contoh Ina bekerja mulai tanggal 20 Januari 2020, dengan gaji dengan jumlah hari kerja 5 hari/minggu. Dari tanggal 20 Januari 2020 hingga akhir Januari 2020, Ina telah bekerja selama 9 hari. Maka 1/173 x = = jumlah hari x jam per-hari x upah hasil dari perhitungan dasar = 9 x 8 x = Maka Ina menerima gaji prorata sebesar Baca Juga Jam Kerja Karyawan Indonesia Sesuai Jenis Usaha Cara Menghitung Gaji Karyawan Menggunakan Excel Anda juga bisa mempermudah pekerjaan dengan menghitung gaji karyawan menggunakan aplikasi seperti Microsoft Excel untuk bulanan, harian atau yang lainnya. Anda hanya perlu memasukkan semua data komponen gaji karyawan, dan rumus Excel akan membantu Anda. Misalnya, karyawan A memiliki gaji sebesar per hari. Jika jumlah hari kerja dalam sebulan sebanyak 25 hari, maka rumus yang digunakan pada Excel bisa seperti rumus =A2*B2. Contoh Cara Hitung Kenaikan Gaji Cara menghitung kenaikan gaji sebenarnya cukup sederhana dimana gaji sebelumnya dikalikan dengan persentase kenaikan gaji berdasarkan faktor-faktor berikut Penilaian – Perusahaan biasanya melakukan penilaian kinerja karyawan pada periode tertentu yang dapat mempengaruhi kenaikan gaji seorang karyawan. Penilaian bisa didasari dengan kualitas pekerjaan yang dihasilkan atau performa pekerjaan. Tingkat Risiko – perusahaan juga biasanya menaikkan gaji jika karyawan tersebut memiliki penambahan risiko dalam pekerjaannya. Misalnya, karyawan A dipindah-tugaskan untuk bekerja di daerah cabang rawan konflik atau krisis pangan. Peraturan Pemerintah – Gaji juga bisa naik karena peraturan yang digulirkan pemerintah misalnya saja pajak ditanggung pemerintah atau kenaikan upah minimum tiap daerah. Kemampuan dan Regulasi Perusahaan – Untuk meningkatkan engagement, perusahaan biasanya menaikkan gaji karyawan pada periode dan masa kerja tertentu. Lantas bagaimana cara perhitungan kenaikan gaji karyawan? Katakan persentase kenaikan gaji karyawan Anda sebesar 5% yang dipengaruhi faktor-faktor tersebut dan karyawan Anda memiliki gaji tiap bulannya maka perhitungannya seperti ini x 5% = Maka kenaikan gaji karyawan Anda sebesar dan gaji karyawan Anda saat ini sebesar Baca juga Begini Cara Menghitung Kenaikan Gaji Berkala Karyawan yang Benar Beberapa Tips Cara Menentukan Gaji Karyawan Untuk HR Berikut ini adalah beberapa tips tersebut yang bisa juga dipakai untuk acuan cara menghitung gaji karyawan bulanan. 1. Riset untuk Mengetahui Nilai Pekerjaan di Pasar Ketika perusahaan Anda baru berdiri, Anda dapat melakukan riset untuk melihat struktur dan skala upah dari perusahaan lain yang memiliki karakteristik hampir sama atau setidaknya ada dalam 1 bidang. Perhatikan juga wilayah perusahaan yang menjadi tolok ukur. Atau apabila perusahaan Anda sudah lama berdiri namun memiliki bidang atau divisi yang baru saja dibentuk, maka butuh survei skala gaji dari perusahaan lain dengan posisi atau bidang yang sama. Karena memang berbeda divisi berbeda pula besaran gajinya. Selain itu, survei ini juga akan mencegah adanya kesenjangan gaji dengan perusahaan lain dalam satu kota atau kabupaten. Biasanya faktor geografi tempat perusahaan berdiri juga menjadi pengaruh dalam penentuan gaji. Perusahaan dengan bidang yang sama namun memiliki keterjangkauan yang jauh berbeda, juga akan memiliki gaji pokok yang berbeda. Misalnya, perusahaan tambang di Jawa yang keterjangkauannya mudah bisa jadi memiliki gaji pokok yang lebih kecil daripada perusahaan tambang di Kalimantan atau pedalaman hutan. Itulah kenapa UMP setiap provinsi juga berbeda-beda. 2. Menentukan Metode Perhitungan Gaji Karyawan Sistem kerja yang digunakan perusahaan sangat mempengaruhi cara menghitung gaji karyawan juga besarnya gaji yang akan diterima secara bulanan. Sistem kerja shift, misal, tentu memiliki pembagian jumlah gaji yang berbeda dengan sistem kerja waktu penuh atau nine to five. Apalagi jika karyawan dibayar dengan satuan hasil, bukan satuan waktu. Gaji atau upah memiliki 2 standar dalam pemberiannya, yaitu diberikan atas satuan waktu bekerja dan/atau satuan hasil. Satuan waktu berarti perusahaan akan menggaji karyawannya berdasarkan waktu tertentu dia bekerja, biasanya 1 bulan sekali. Sedangkan satuan hasil berarti menggaji karyawan berdasarkan proyek atau pekerjaan yang sudah mereka selesaikan meskipun tidak ada waktu pastinya. Semua tergantung pada sistem penggajian perusahaan tersebut. Jadi perusahaan dapat menggunakan salah satu sistem tersebut atau mencampurkan keduanya. Tips ini bisa digunakan untuk acuan cara menghitung gaji oleh HR. 3. Sesuaikan Kemampuan Perusahaan dengan Skala Upah Ketika Anda sudah mengetahui dua atau lebih perbandingan gaji dari perusahaan lain, Anda dapat mengambil rata-rata atau kisarannya. Yaitu yang tidak terlalu tinggi dan membebani perusahaan, namun tidak terlalu rendah agar karyawan berproduksi dengan baik. Tentukan batas dasar dan batas atas besaran gaji untuk setiap posisi, sebagai patokan bagi karyawan baru nantinya. Pada dasarnya kemampuan keuangan perusahaan menjadi faktor utama dalam menentukan gaji, apakah di atas rata-rata atau dibawah rata-rata perusahaan lain. Apabila upah atau gaji terlalu tinggi atau terlalu rendah, akan ada dampak negatif secara jangka panjangnya. Yaitu merusak keseimbangan proporsionalitas upah, sehingga hubungan antar karyawan menjadi tidak sehat. Perusahaan harus terbuka dengan perhitungan juga negosiasi gaji dengan karyawan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan akan meminta kenaikan gaji, sedikitnya setahun sekali yang biasanya bertepatan dengan hari buruh. Ditambah dengan fakta bahwa kebutuhan sehari-hari pasti meningkat setiap tahunnya. Penyesuaian standar hidup ini tentu akan mempertahankan kestabilan produktivitas karyawan dan perusahaan. Sementara bagi karyawan baru, Anda bisa menentukan gaji mereka seperti Anda menentukan gaji karyawan lama yang memiliki pekerjaan atau tugas sejenis. Anda juga dapat menentukannya dari hasil masa percobaan yang ia jalani. Jika Anda melihat potensi besar dari karyawan tersebut yang bisa mempengaruhi perkembangan perusahaan, tidak ada salahnya Anda memberinya gaji yang sedikit lebih tinggi. Kemudian gaji tersebut Anda evaluasi setiap tahun jika memang prestasi dan kontribusi mereka kepada perusahaan semakin besar. Dengan memperhatikan keempat hal diatas, Anda akan semakin paham bagaimana cara menentukan gaji. Pengelolaan gaji memang menjadi salah satu pekerjaan Anda yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Aplikasi Payroll untuk Permudah Cara Menghitung Gaji Karyawan Setelah Anda mengetahui cara hitung perhitungan gaji karyawan yang dapat diterapkan pada perusahaan. Perhitungan gaji sejatinya bisa Anda lakukan menggunakan software pengolah data. Namun menggunakan software pengolah data seperti Excel rawan terjadinya human error. Oleh karena itu, bagi Anda sangat disarankan untuk menggunakan aplikasi payroll sebagai cara menghitung gaji yang bisa dengan mudah diintegrasikan dengan aplikasi absensi online secara profesional seperti Mekari Talenta. Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang Alasan pertama, menggunakan aplikasi payroll dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan penggajian, membantu mempermudah dan meringankan tugas HRD di perusahaan. Kedua, Anda tidak perlu lagi khawatir adanya data yang hilang bahkan potensi adanya fraud yang dilakukan karyawan. Anda juga tidak perlu khawatir adanya faktor human error yang dapat mempengaruhi perhitungan gaji perusahaan Anda. Terlebih, aplikasi payroll juga dapat diintegrasikan dengan absensi karyawan perusahaan dan komponen gaji lainnya. Talenta menjadi aplikasi payroll yang dapat bantu Anda menghitung gaji secara profesional dan mudah dengan fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggajian perusahaan Anda. Cari tahu selengkapnya tentang fitur dan solusi yang ditawarkan Mekari Talenta atau coba demo gratis attendance management software dari Talenta sekarang. Bagaimana sebenarnya contoh data atau database karyawan yang baik dan lengkap untuk sebuah perusahaan? Bagi divisi HRD, pengelolaan data karyawan adalah bagian penting yang tidak bisa dihiraukan. Database karyawan butuh untuk dikelola dengan baik. Pengelolaan database karyawan yang baik akan mempermudah HR untuk menjalankan tugas administrasi yang berkaitan dengan karyawan. Misalnya saja, terkait pendataan karyawan baru, gaji karyawan, hingga jumlah karyawan di masing-masing divisi atau departemen. Mengingat semakin berkembangnya teknologi dan perubahan ke arah digital, pengelolaan data harus dilakukan dengan baik agar data tersebut valid. Data yang dikelola oleh perusahaan memiliki banyak kegunaan. Ia dapat menjadi rujukan untuk berbagai keputusan yang hendak dibuat oleh perusahan nantinya. Ada perusahaan yang masih mengelola data karyawan secara manual seperti menggunakan Microsoft Excel, dan ada juga yang sudah mulai menggunakan sistem HRIS. Tentunya, penggunaan sistem HRIS dinilai lebih efisien karena data-data disimpan secara terpusat menggunakan aplikasi berbasis cloud. Aplikasi HRIS dapat menyederhanakan tugas HRD perusahaan secara praktis sehingga membuat HR menyelesaikan tugas administrasi karyawan lebih cepat. Lalu, bagaimanakah contoh data atau database karyawan yang baik, baik menggunakan Excel maupun HRIS? Simak pembahasannya pada artikel Insight Talenta berikut ini. Contoh Pentingnya Mengelola Database Data Karyawan bagi Perusahaan Banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk perusahaan jika HR dapat mengelola data dengan baik. Apa saja manfaatnya? Simak pemaparannya. Untuk Pelacakan Data Data yang dikelola dengan baik akan memberikan kemudahan untuk pihak yang berkepentingan untuk menggunakannya. Hal yang paling sederhana dan sering dilakukan, yaitu untuk menemukan informasi mengenai seorang karyawan. Perusahaan bisa langsung memasukkan kata kunci yang telah diprogram bisa berupa nama, nomor anggota, NPWP karyawan atau sejenisnya dan informasi tersebut akan muncul secara cepat. Bayangkan, dengan kapasitas pekerja yang berjumlah besar, tidak mungkin bagian HR Anda harus mencari satu persatu pada kertas atau program tradisional seperti excel? Menggunakan excel mungkin dapat memberikan kemudahan jika dibanding mencari manual dengan kertas, namun jika ada yang lebih baik mengapa tidak? Mudah Mencari Informasi Database Karyawan Sebagai contoh, jika Anda mengelola data karyawan dengan rapi dan lengkap, tidak hanya Anda tapi juga tim dari divisi lain akan mudah dalam mengakses data tersebut. Misalnya, hanya dengan memasukkan nomor ID karyawan, Anda akan mendapatkan informasi karyawan yang bersangkutan dengan lengkap. Anda juga bisa menggunakan aplikasi HRIS seperti Talenta untuk mengelola database karyawan. Pada Talenta, bahkan setiap karyawan bisa mengakses list setiap karyawan perusahaan. Ini berguna apabila ada divisi lain yang ingin melihat informasi lengkap karyawan seperti alamat, jabatan, nomor telepon, dan lain sebagainya. Menyimpan Informasi Pribadi Karyawan dan Gaji Melalui pengelolaan data karyawan, perusahaan dapat menyimpan berbagai data penting seperti absensi kehadiran kerja karyawan, detail lembur karyawan, informasi data pribadi, hingga besaran gaji yang diterima karyawan. Semua data tersebut harus terintegrasi karena dibutuhkan untuk proses penghitungan gaji karyawan. Ini adalah salah satu contoh kegunaan data dan database karyawan yang paling banyak dipakai perusahaan. Tentu saja Talenta juga memiliki fitur payroll yang sangat berguna ini. Anda bisa mencobanya sendiri fitur payroll pada aplikasi Talenta tersebut dengan klik disini untuk membuktikannya. Ilustrasi contoh data / database karyawan secara lengkap di Aplikasi Talenta Misalnya saja, jumlah absen karyawan apabila ada karyawan yang tidak absen, akan mengurangi gaji karyawan. Kemudian jam lembur yang dilakukan karyawan dapat menambah gaji yang diterima. Hal-hal semacam itu harus terekam dengan jelas pada data karyawan sehingga memudahkan tugas HRD dalam menghitung payroll. Baca juga Pentingnya Mengelola Database Karyawan bagi Perusahaan Mempermudah Evaluasi Kerja Karyawan Pengelolaan data karyawan yang baik juga berkaitan kepada performa karyawan. Bagaimana kaitannya? Setiap karyawan pasti akan dimonitor performanya melalui performance review yang diadakan perusahaan. Hasil dari review tersebut akan dicatat oleh HR untuk melihat bagaimana perkembangan performa karyawan tersebut. Nantinya, perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya untuk mengembangkan potensi dari karyawan tersebut. Misalnya, lalui pelatihan atau program pengembangan tertentu. Untuk Data Alokasi Karyawan Sehubungan dengan monitoring performa karyawan, perusahaan juga dapat memanfaatkan informasi data karyawan ini untuk pendistribusian karyawan di bagian tertentu. Misalnya, jika seorang karyawan yang ditempatkan di satu bagian tidak mengalami perkembangan yang diharapkan atau underperformance, maka karyawan tersebut bisa ditempatkan di bagian lain yang mungkin lebih cocok. Dalam jumlah kecil, kesalahan penempatan karyawan mungkin tidak akan memiliki efek yang signifikan. Namun jika jumlahnya masif, hal ini akan menyulitkan perusahaan dalam bergerak gesit untuk mencapai target. Alokasi karyawan dengan jumlah tepat dan spesialisasi akurat akan meningkatkan efektivitas kerja setiap bagian di perusahaan. Penggunaan oleh Banyak Divisi Sekaligus Beberapa waktu yang lalu, setiap bagian di perusahaan memiliki pengelolaan data masing-masing secara terpisah sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini sedikit menyulitkan jika terdapat perubahan tertentu pada data dan pembaruannya tidak dilakukan secepatnya. Bisa saja, informasi karyawan yang ada pada bagian HR adalah tidak sama dengan yang ada pada bagian keuangan, dan hal ini bisa menjadi masalah baru. Dengan integrasi yang dilakukan pada setiap data akan memungkinkan setiap bagian agar dapat menggunakan basis data yang sama dan lengkap. Data karyawan dapat diakses oleh tiap bagian, dan dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Tentu saja, data seperti ini harus lengkap dan valid sehingga memudahkan penggunaannya untuk setiap bagian. Pengelolaan informasi SDM yang dimiliki perusahaan perlu dilakukan secara efektif agar kinerja perusahaan secara umum bisa maksimal. Waktu yang digunakan untuk melakukan prosedur rutin dan berulang bisa dipercepat, sehingga lebih banyak waktu bisa dialokasikan untuk perencanaan strategis lainnya. Mengawasi Saldo Cuti Karyawan HR juga dapat memonitor cuti karyawan apabila telah melakukan pendataan dengan benar pada data karyawan. Ini adalah salah satu contoh manfaat dari pengelolaan data / database karyawan yang baik dan lengkap. Dengan begitu, HR dapat mengetahui sisa saldo cuti yang bisa masing-masing karyawan ambil. Fungsi ini dapat mempengaruhi laporan kehadiran karyawan. Jika tidak akurat, hal ini dapat berpengaruh pada laporan gaji karyawan. Oleh karena itu, ada baiknya HR mencatat jatah cuti masing-masing karyawan dengan akurat. Aplikasi Talenta juga dilengkapi dengan fitur cuti di mana selain perusahaan dapat melihat sisa saldo cuti karyawan, karyawan juga bisa request cuti dengan mudah lewat aplikasi. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Evaluasi Performa Perusahaan Contoh kegunaan data karyawan biasanya juga dipakai perusahaan ketika hendak membuat report tahunan. Report ini nantinya akan digunakan ketika perusahaan ingin mengevaluasi performa karyawan. Untuk itu, Anda harus mengumpulkan data-data terkait karyawan selama satu tahun terakhir. Proses ini akan lebih cepat dilakukan jika Anda meng-update data pegawai secara berkala dan tersimpan rapi. Sehingga, waktu pembuatan report pun akan lebih menyingkat waktu. Selain itu, perusahan juga bisa menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan sehingga data yang dihasilkan lebih komprehensif. Contoh Cara Membuat Database Data Karyawan Menggunakan Excel Sebetulnya, ada beragam cara ketika membuat database karyawan dengan menggunakan program seperti Excel. Misalnya dengan menggunakan rumus atau memasukkan data-data karyawan secara manual. Berikut adalah caranya. Membuka Aplikasi Excel atau Spreadsheet Pertama-tama, siapkan data karyawan yang sudah tersusun rapi, lalu buka aplikasinya. Membuat Format Table Caranya sangat mudah. Pertama-tama, pilih tab Insert dan kemudian klik menu Table. Kemudian, Anda bisa membuat barisan tabel sesuai data yang Anda miliki. Kemudian setelah tabel dibuat, Anda bisa mengisi setiap heading yang ada pada cell sesuai dengan data karyawan Anda. Setelah terisi, Anda bisa blok heading yang sudah terisi, pilih menu Insert, dan pilih Table. Kemudian klik OK. Warnai Table agar Tidak Monoton Ubah desain table agar terlihat lebih menarik. Anda bisa mengubah baik dari warna, dan juga ukuran sesuai selera. Caranya dengan klik tab Design. Menambahkan Menu Form Excel Untuk menambahkan menu form, Anda bisa membuatnya dengan klik Customize Quick Access Toolbar. Lalu Anda bisa pilih More Command kemudian ubah jadi opsi Commands not in the Ribbon. Lalu klik Form kemudian Add dan terakhir OK. Membuat Form Excel Selanjutnya, Anda bisa membuat menu Form agar dapat muncul di atas. Pertama-tama, klik menunya, lalu masukan data-data karyawan menyesuaikan kotak yang ada pada tabel. Klik New untuk memulai baris berikutnya. Contoh Database Data Karyawan Menggunakan Excel Salah satu cara paling mudah untuk menyimpan data pegawai dengan baik adalah dengan menggunakan software seperti Microsoft Excel. Sejak awal diciptakan, software ini sudah membantu banyak sekali perusahaan untuk berbagai keperluan seperti mengatur keuangan hingga ke pendataan. Meski biayanya murah, namun HR butuh bekerja keras untuk mengelola data-data menggunakan Excel. Untuk memulainya, Anda dapat membuat database karyawan menggunakan Excel dengan sederhana. Berikut contoh data atau database karyawan pada Excel secara lebih lengkap. Anda pun dapat menyesuaikan variabel data apa saja yang ingin Anda tampilkan pada Excel sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan Excel untuk mengelola data karyawan adalah Anda harus meng-update secara berkala data-data tersebut. Kemudian, karena sangat mudah di-copy Anda harus memiliki satu master file yang benar-benar dipakai untuk update data karyawan. Sehingga, keakuratan data tergantung dari ketelitian Anda dalam mengelola file Excel ini. Jika perusahaan yang Anda miliki jumlah karyawannya sedikit, mungkin menggunakan software seperti Microsoft Excel merupakan pilihan yang tepat. Namun, bagaimana jadinya apabila perusahaan terus berkembang dan jumlah karyawan juga kian bertambah? Anda bisa mulai beralih ke aplikasi HRIS yang berbasis cloud seperti Talenta. Contoh Database Data Karyawan Menggunakan Sistem HRIS Talenta Sudah siap melihat contoh data karyawan jika menggunakan aplikasi? Nah, memang pada dasarnya mengelola data karyawan yang begitu banyak bukan perkara mudah. Untuk itu, agar pengelolaan data pegawai lebih optimal, Anda bisa menggunakan Talenta. Talenta memiliki berbagai fitur yang membantu Anda dalam mengelola karyawan, seperti database karyawan, perhitungan pph 21, pengelolaan cuti, penghitungan gaji, absensi kehadiran, dan lain sebagainya. Salah satu fitur penting untuk mengelola data pegawai di Talenta adalah fitur Employees. Employees merupakan fitur yang digunakan untuk mengelola seluruh informasi karyawan sebagai database perusahaan, baik itu merupakan informasi pribadi karyawan, informasi kepegawaian, hingga informasi payroll. Fitur ini juga meliputi aktivitas lain seperti penambahan karyawan, perubahan informasi karyawan, riwayat transfer karyawan, penyesuaian status PTKP, impor data karyawan, dan sebagainya. Kira-kira seperti inilah contoh data atau database karyawan pada aplikasi Talenta. Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang! Semua fitur tersebut bisa Anda maksimalkan, dengan penggunaan layanan Talenta sebagai aplikasi HRIS perusahaan Anda Itulah tadi beberapa contoh data juga database karyawan yang bisa kami coba tampilkan untuk Anda. Bagaimana, tertarik untuk mencoba Talenta untuk mengelola data karyawan di perusahaan Anda ? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan tim kami dan konsultasikan masalah HR Anda! Jika tertarik, Anda juga bisa mencoba gratis demo aplikasi payroll ataupun software attendance Indonesia terbaik melalui aplikasi HRD dari Talenta dengan klik pada gambar di bawah ini. Coba sekarang juga!

berikut ini data gaji karyawan di suatu perusahaan